
WBN|Buol –Bupati Buol, Sulawesi Tengah, akhirnya angkat bicara menanggapi pemberitaan terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus korupsi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat dirinya menjabat sebagai staf khusus. Klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Bupati melalui wawancara eksklusif dengan RRI, dalam upaya memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat Buol dan publik luas.
“Pertama-tama saya ingin luruskan, ini bukan keterlibatan, tapi dugaan keterlibatan,” tegas Bupati. Ia menambahkan bahwa sampai saat ini dirinya tidak berstatus tersangka dan tidak memiliki niat jahat (mens rea) terkait kasus tersebut.
Dipanggil KPK, Diperiksa 5 Jam
Menurut Bupati, dirinya memang sempat dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sekitar sebulan lalu dan menjalani pemeriksaan selama lima jam. Dari delapan pertanyaan substansial yang diajukan penyidik, seluruhnya telah dijawab secara terbuka.
“Saya memang pernah menjabat sebagai asisten menteri di Kemenaker, tapi tidak semua kegiatan saya ketahui secara substansial. Banyak unit dan direktorat yang berjalan sendiri-sendiri,” ungkapnya.
Gratifikasi dan Pengembalian Motor
Salah satu poin penting dalam klarifikasi Bupati adalah pengakuannya mengenai penerimaan sejumlah uang dari seseorang yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. “Saya tidak pernah meminta, tidak pernah menanyakan. Tiba-tiba dikasih, katanya halal. Siapa sih yang diberi lalu menolak begitu saja?” ujarnya.
Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli sebuah sepeda motor melalui platform jual beli online. Namun motor tersebut diketahui bermasalah dan akhirnya hanya terparkir lama di bengkel.
Pada panggilan kedua di KPK, Bupati secara sukarela mengungkapkan hal tersebut meskipun tidak ditanya. “Saya merasa tidak tenang, ada yang belum saya sampaikan. Maka saya inisiatif bicara jujur,” jelasnya.
Motor tersebut kemudian dikembalikan secara resmi ke KPK di Jakarta melalui jalur sukarela. Ia juga menyampaikan bahwa semua proses dilakukan transparan dan telah mendapatkan tanda terima dari KPK.
Pesan untuk Publik dan Media
Bupati Buol menyampaikan pesan penting kepada masyarakat dan media, khususnya di Kabupaten Buol, agar tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum diverifikasi. Ia mengapresiasi media seperti RRI yang lebih dulu melakukan konfirmasi sebelum mempublikasikan.
“Kalau ada berita, tabayyun dulu. Klarifikasi. Jangan langsung sebar tanpa cek fakta. Fokus saja kita bangun Buol. Jangan sampai isu ini mengganggu jalannya pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Bupati dengan tegas.
Akhir Kata
Menutup klarifikasinya, Bupati mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap semangat dan bersatu membangun Kabupaten Buol. “Kita tetap semangat. Kita yakin Buol bisa, Buol hebat. Bismillah,” pungkasnya.