
WBN- Sabu Raijua, NTT – Suasana penuh kehangatan mewarnai kunjungan perdana Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Fransiska Vivi Ganggas, S.H., M.A.P., di Kabupaten Sabu Raijua, Jumad 12 September 2025.
Kehadiran Fransiska menjadi momen bersejarah sekaligus memperkuat sinergi antara BPN dan pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan di bidang pertanahan.
Setibanya di Bandara Terdamu Sabu Raijua pukul 10.25 WITA, Vivi, sapaan akrabnya, didampingi Bernadus Poy, S.SiT., M.H., Pejabat Fungsional Ahli Madya Kanwil BPN NTT.
Penyambutan dilakukan oleh Wakil Bupati Sabu Raijua, Ir. Thobias Uly, M.Si., melalui prosesi pengalungan kain adat di punggung; sebuah penghormatan khas masyarakat Sabu.
Pada saat yang sama, turut hadir Bupati Sabu Raijua, Krisman B. Riwu Kore, S.E., M.M., yang kebetulan berada dalam penerbangan yang sama.
Rangkaian penyambutan berlanjut di Kantor Pertanahan Kabupaten Sabu Raijua. Di sana, prosesi adat dimulai dengan lantunan syair dalam bahasa daerah. Syair itu berisi ungkapan sukacita, kebahagiaan, dan rasa hormat, yang menandai penerimaan tulus masyarakat Sabu Raijua terhadap kunjungan Kakanwil.
_Syair:_
_dakka do mi koro lole ei, delo lole ani ngati ‘jawa wui lodo hina wui warru kene ina piri mira wui mago mira dara ma kebolo Hawu Miha Ngara (Sabu Raijua; Kec. Sabu Barat/Habba, Kec. Sabu Timur/Dimu, Sabu Tengah, Kec. Sabu Liae/liae, Kec. Hawu Mehara dan Raijua); dakka domi ei ti ru huri, lobo ti rukadi; tann’i rou dari ma hegute let’te elle wie kae tu ina lolo tu ama ke ne ina do kerune ‘beke rami rihu ihi ‘bari manu”._
Lebih kurang terjemahannya:
_mama datang dari jauh, menyeberang lautan, seperti seekor induk burung yang terbang membawa air dan makanan untuk menghidupi anak-anaknya. Kehadirannya ibarat piring yang alasnya rata namun sekaligus mangkuk yang dalam dan luas, lambang hati yang lapang untuk memangku semua anak-anaknya di Sabu Raijua. Ia bagaikan tetesan air yang jatuh dari daun, memberi kesegaran, datang membimbing dengan ilmu, mengajar dengan sabar, dan memberikan petunjuk demi Sabu Raijua. Ia adalah sosok ibu yang tak kenal lelah, yang bangun paling pagi dan tidur paling larut, mengorbankan dirinya agar anak-anaknya tumbuh kuat, penuh harapan, dan terus hidup.
Prosesi diteruskan dengan tradisi cium hidung sebagai simbol persaudaraan, lalu dilanjutkan dengan prosesi pemakaian sarung adat Sabu Raijua, melambangkan rasa hormat dan penerimaan.
Usai penyambutan secara adat, Kakanwil disambut hangat oleh seluruh jajaran Kantor Pertanahan Kabupaten Sabu Raijua yang telah menantikan kedatangannya.
Turut mendampingi penyambutan, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Sabu Raijua, Egelbertus Ria Kugu, S.SiT., beserta jajaran pejabat pengawas. Rangkaian acara berlangsung khidmat sekaligus akrab, mencerminkan kedekatan budaya lokal dengan semangat pelayanan pertanahan.
Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka monitoring, evaluasi, dan pembinaan di Kantor Pertanahan Kabupaten Sabu Raijua, sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah demi menghadirkan layanan pertanahan yang lebih baik bagi masyarakat.