WBN | INDRAMAYU. Lewat pendekatan edukasi yang komunikatif, booklet ini menjadi panduan praktis bagi kader dan keluarga pasien untuk menjaga kesehatan mental di tengah tantangan penyakit menahun.
IUpaya pencegahan dan penanganan depresi akibat penyakit menahun kini semakin mendapat perhatian serius. Tim dosen dari KBK3 Mental Health and Community Nursing, yakni Kayubi, S.KM., M.Si., Dr. Indra Ruswadi, S.Kep., Ns., M.PH., dan Dr. Marsono, M.Pd., berkolaborasi menghadirkan scientific booklet sebagai media edukasi kesehatan mental yang mudah dipahami masyarakat luas.
Booklet ini telah disosialisasikan kepada kader kesehatan dan pemegang program di Puskesmas Siyeg, Kabupaten Indramayu. Tujuannya adalah memberikan pemahaman sederhana namun berbasis ilmiah tentang cara mencegah sekaligus mengatasi depresi yang sering dialami penderita penyakit menahun. Dengan bahasa yang komunikatif, booklet ini menjadi jembatan antara ilmu akademik dan praktik lapangan.
Menurut tim pengabdi, booklet ilmiah ini bermanfaat sebagai panduan praktis bagi masyarakat dan kader kesehatan. Tidak hanya berfungsi sebagai alat edukasi, tetapi juga sebagai sarana motivasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarganya. Materi di dalamnya dirancang agar dapat langsung diaplikasikan, sehingga kader lebih mudah dalam melakukan pendampingan di tingkat komunitas.
Dampaknya mulai terlihat: kader merasa lebih percaya diri dalam memberikan edukasi kesehatan mental, sementara masyarakat mendapatkan pengetahuan baru tentang pentingnya menjaga kesehatan jiwa di tengah penyakit yang dijalani. Dengan pengetahuan tersebut, keluarga pasien juga menjadi lebih terlibat aktif dalam proses pendampingan dan perawatan.
Lebih jauh, intervensi edukasi melalui booklet ilmiah ini diharapkan dapat menjadi model upaya preventif dan kuratif yang bisa diperluas ke wilayah lain. Program ini tidak hanya mendukung visi Puskesmas Siyeg dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada penguatan layanan kesehatan primer yang lebih humanis dan berkesinambungan.
Ke depan, tim berharap inovasi ini terus diperluas sehingga Indramayu dapat menjadi contoh daerah yang berhasil mengintegrasikan edukasi kesehatan mental berbasis ilmiah dengan pendekatan komunitas. Dengan langkah nyata seperti ini, harapannya angka depresi akibat penyakit menahun dapat ditekan, dan masyarakat bisa hidup lebih sehat, produktif, serta bahagia.
(Bang Ay)
