WBN, Jawa Barat – Mantan Kapolda Jabar Irjen Pol Purn Dr. H. Anton Charliyan MPKN. menjelaskan “Tapi ada hal yang lebih penting, Bersih – bersih orang – orang dan Jaringanya sampai ke akar – akarnya.
Dua Jempol Pembersihan Baliho untuk TNI & Pangdam jaya. tapi yang terpenting Bersihkan tokoh dan Jaringanya sampai ke akar – akarnya. (24/11)

Kami besama komunitas, Ormas , Lsm , Paguyuban Budaya, Akademisi , forum silaturahmi Santri yang Cinta NKRI lebih dari 80 elemen di jawa barat dan seluruh Nusantara, Menyampaikan Apresiasi yang setinggi – tingginya atas pembersihan Baligo HR yang tergelar disetiap wilayah, yang pada kenyataanya lebih mengarah pada Kultus Individu yang tidak sesuai dengan Aqidah Islam. Makanya wujud kecintaan kepada Rosululloh pun tidak boleh bahkan Diharamkan ada photo dan Gambar. Karena memang juga dizaman sekarang ini yang banyak memajang foto dan gambar itu, hanyalah para aktor – aktor Politik yang ingin lebih dikenal oleh masyarakat, agar nanti nya terpilih jadi Pimpinan mulai dari lurah s/d Presiden atau sebagai anggota Parlemen.

Apakah pemasangan photo – photo HR saat ini juga sebagai Persiapan awal ke Arah itu ? karena kalau Syiar Islam itu, Ajaran nyalah yang disosialisasikan bukan malah Orangnya yang disosialisasikan … Ada apa ini sesungguhnya ???

Hal ini mengindikasikan bahwa ini adalah Gerakan Politik bukan Gerakan Agama. Atau lebih kongkritnya lagi Gerakan Politik yang Menjual Agama. seperti Gerakan – gerakan yang sudah terjadi di Timur tengah yang dilakukan HTI, ISIS, Ikhwanul Muslimin, Al – Qaeda, Jamaah Islamiah dll. Yang sudah nyata – nyata tercatat dalam sejarah kemanusiaan Menghancurkan Negara – negara di timur tengah. Bukan malah Mensejahterakan. Dimana sebelumnya dengan dalih konsep Agamis berbentuk Syariah atau Khilafah merupakan cara solusi untuk mensejahterakan manusia dan Negara, tapi pada kenyaataanya semua negara yang terbius oleh konsep tesebut, akhirnya Luluh Lantak Hancur lebur meninggalkan Kehancuran dan Penderitaan yang sangat Panjang. Sebagaimana dialami oleh Syiria, Afganistan , Libya dan Iraq. Kita belajar sejarah, tapi kadang tidak mau belajar dari Sejarah.

Padahal Al Quran dan kitab – kitab Samawi lainya, isinya 70% sejarah. Artinya belajarlah dari Sejarah agar manusia – manusia bisa bercermin tidak mengulangi lagi Peristiwa – peristiwa kelam yang telah dialami oleh para pendahulu sebelumnya. Lalu jika demikian maukah kita sebagaibbangsa Indonesia ikut – ikut an menderita seperti mereka yang di Syiria atau Afganistan ? yang sebelumnya juga sama diiming – imingi dengan jualan Agama Negara Syariah dan Khilafah sebagai solusi kesejahtraan Dunia maupun Akhirat ?.

Untuk itu Sudahlah Cukup Syiria dan Afganistan saja. Jangan lagi kita tergelincir pada hal yang sama. Jangan mau kita dibodohi denan kedok Agamis, padahal sesungguhnya adalah, syahwat Politik keinginan untuk berkuasa dan merebut Negara semata dengan menghalalkan segala cara. Bercermin dari facta sejarah diatas yang sesungguhnya sudah kita ketahui bersama.

Maka agar Negara kita terhindar dari hal tersebut. Kita semua ikut Mengingatkan. Rasanya Tidak cukup dengan hanya bersih – bersih menurunkan Baliho saja, satu – satunya cara yang paling tepat, Negara harus mampu bersikap Super Tegas , segera Bersihkan Orang – orang nya dan Jaringannya sampai ke akar nya. Melalui satu sistem Operasi Khusus dengan membentuk Satgasus tersendiri.Yang anggotanya bisa Gabungan TNI, Polri, Pemerintah, Akademisi dan Kalangan Agamis yang Nasionalis ” ungkapnya. Beliau juga memaparkan “bahwatanpa adanya pembersihan Jaringan dan Orang – orang nya apa yang sudah kita lakukan dengan sangat baik ini sama saja dengan Bohong. Karena belum bisa dijamin hal tersebut tidak terulang kembali, negara bisa dianggap tidak Serius dan Setengah hati dalam menyelesaikan masalah ini.

Yang berkaitan erat dengan masalah radikal dan intoleran, bahkan negara terkesan takut. Apakah kenyataanya demikian ? Saya Yakin 100%, Negara selau Hadir dan tidak Pernah Takut dengan siapapun. Namun untuk pembuktiannya kita lihat Action nya di lapangan. Semua Rakyat yang cinta NKRI, Saat ini sedang menunggu dengan harap – harap cemas tindakan tegas negara terhadap mereka semua” ungkapnya……Bravo Presiden, Bravo TNI, Bravo POLRI….. Selamat Berjuang…….(Kota seribu pesantren, 23 Nopember 2020).

Hidayat biro Tasikmalaya.

Share It.....