WBN │Pemandangan gelap malam hari di Puskesmas Koeloda Malanuza, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Flores, NTT mirip gua hantu dalam seri film horor.
Disambangi media ini, malam (24/11/2020), memasuki area Puskesmas Koeloda yang letaknya juga terpisah dari pemukiman warga, tidak nampak satu pun sinar lampu yang nampak dari deretan bangunan Puskesmas setempat. Gelap diselimuti kabut.
Tim media ini memasuki halaman Puskesmas dengan menyalakan senter android menuju ke sebuah teras lalu bertemu beberapa petugas medis di balik bayang-bayang cahaya handphone yang juga digunakan sebagai penerangan untuk mereka dalam menjalankan tugas siaga pelayanan malam bagi masyarakat.
Di sebuah ruangan nampak petugas sedang memberikan pelayanan kepada pasien dengan bantuan senter hanphone, sementara di meja piket duduk seorang petugas melayani keluarga pasien dengan bantuan cahaya senter handphone nya.
Rangkuman media ini, masalah daya listrik untuk Puskesmas Koeloda memang sudah cukup lama dikeluhkan dan sudah dilaporkan ke para pihak terkait tingkat atas. Bahkan sejumlah Anggota DPRD Ngada juga sudah menyaksikan langsung di lokasi.
Daya dukung sektor penerangan untuk Puskesmas Koeloda di Desa Malanua Kabupaten Ngada memang sudah terpasok listrik PLN. Namun sangat sering mengalami pemadaman, baik pada siang hari maupun malam hari. Dampaknya para petugas medis tidak bisa memakai peralatan laboratorium kesehatan, sebab jika mereka menggunakan peralatan labor untuk melayani pasien, meteran listrik langsung loncat dan padam total.
Kata Petugas Medis, sebuah incubator yang masih baru pun terpaksa diservice karena mengalami kerusakan pada saat pemakaian akibat voltase listrik mati hdup. Bahkan , menurut para petugas medis, pada malam hari jika lampu-lampu dalam ruangan medis dan halaman kantor dihidupkan, meteran listrik langsung loncat dan padam total.
Untuk listrik malam hari, para petugas terpaksa mensiasati hanya dua lampu dihidupkan, sebab listrik akan padam jika beberapa lampu dihidupkan pada waktu bersamaan.
“Kami tetap melayani pasien meskipun kondisi kami seperti ini. Bahkan pernah pasien yang kecelakaan dan luka-luka masuk malam hari, kami menjahit luka-luka pasien dengan menggunakan cahaya lilin dibantu senter hp”, urai seorang petugas kepada media.
Mendekati Setahun Genset Rusak, Belum Ada Bantuan Genset
Ironis. Sebelumnya, Puskesmas Koeloda Ngada mempunyai sebuah genset cadangan untuk mengantisipasi kebutuhan listrik pada saat listrik padam.
Sudah hampir setahun genset cadangan rusak dan sudah diperbaiki namun rusak lagi. Pihak Puskesmas sudah melaporkan kondisi dan berharap mendapat bantuan genset untuk cadangan , namun sampai saat ini belum mendapat bantuan.
Berdasarkan data kunjungan pasien, jumlah kunjungan pasien ke Puskesmas Koeloda Malanuza bisa dibilang cukup ramai. Pelayanan diberikan pada siang hari dan pelayanan kedaruratan pada malam hari.
Kepala PLN Ranting Bajawa Pastikan Akan Turun Periksa Langsung
Dikonfirmasi media ini malam (24/11/2020), Kepala PLN Ranting Bajawa, Vinsensius Rambo memastikan akan turun memeriksa kondisi jaringan listrik ke Puskesmas Koeloda di Desa Malanuza, Ngada.
“Pemadaman saat ini akibat kerusakan di gardu, ada kerusakan trafo di gardu. Sedang diperbaiki dan kemungkinan sampai besok baru kembali normal”, ungkap Kepala PLN Ranting Bajawa, Vinsensius Rambo melalui pesan whatsapp.
Dikutip redaksi media ini, Kepala PLN Ranting Bajawa, Vinsensius Rambo melalui pesan whatsapp, mengenai keluhan daya listrik dan hal-hal pengaduan tentang kelistrikan Puskesmas Koeloda, akan segera dilakukan chek langsung di Puskesmas setempat.
“Kami akan chek lebih lanjut”, tegas Kepala PLN Ranting Bajawa, Vinsensius Rambo.
Tim│Redpel Aurel-Indra