WBN, INDRAMAYU – Masyarakat kembali mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki tanggul kali Cimanuk yang kembali amblas. Pasalnya, tanah tanggul kali Cimanuk Blok Rengaspayung. Kec, Kertasemaya. Kab, Indramayu setiap hari terus mengalami pergerakan dan telah membuat beberapa rumah milik warga rusak berat dan nyaris roboh.( 19/7 )
Pembangunan tanggul kali Cimanuk yang baru setahun lalu selesai di kerjakan dengan menelan biaya milyaran rupiah kini kembali mengalami kerusakan di akibatkan pergerakan tanah yang berada sekitaran rumah masyarakat yang tepat di tepi kali Cimanuk blok rengas payung, Desa Kertasemaya.
Tanggul yang amblas dan retak tersebut belum lama ini baru diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung yang dikerjakan oleh beberapa rekanan BBWS.
Kini Kondisi tanggul kali Cimanuk Blok Rengas Payung Desa Kertasemaya mulai mengkhawatirkan kembali. Pasalnya, sekitar tanggul sudah kelihatan retak. Retakan tanah yang agak lebar dan juga ada beberapa rumah warga yang kondisinya nyaris ambruk.
Dalam hal ini salah satu tokoh masyarakat desa Kertasemaya Widy Santosa yang akrab disapa Wiwid menuturkan, bahwa tanggul yang amblas dan retak tersebut belum lama ini baru diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung yang dikerjakan oleh beberapa rekanan BBWS.
“Tanggul Cimanuk awal dikerjakan oleh rekanan BBWS sekitar tahun 2019, PT. Tubagus Rangin, tapi sangat disayangkan kegiatan yang menelan anggaran cukup besar itu cuma bertahan sekitar beberapa bulan saja dan disaat pengerjaan juga tidak terpasang papan informasi, lalu tahun 2020 ganti lagi yang mengerjakan yaitu CV. Mudya Nusantara yang menelan anggaran 4.922.200.338.00, dan sekarang kondisinya mulai terjadi retakan dan amblasnya tanah yang diduga akibat imbas gagal kontruksi disaat pengerjaan,” tuturnya.
Masih menurut Wiwid, dirinya meminta kepada pihak BBWS agar menangani tanggul di blok Rengaspayung dengan serius supaya warga tidak selalu dihantui oleh rasa was-was jika air kali Cimanuk meluap dan dirinya juga berharap kepada pihak BBWS supaya mengawasi kegiatan yang dikerjakan oleh pihak rekanan balai disaat pelaksanaan dengan cermat. Pasalnya, diduga kegiatan yang dikerjakan oleh rekanan BBWS banyak yang tidak sesuai spek ketentuan dari RAB.” Pungkasnya
Selama pelaksanaan pekerjaan pembangunan tebing beton penyangga tanggul yang di laksanakan setahun yang lalu, Awak media WBN memantau pelaksanaan pekerjaan proyek tersebut, Awak media WBN tidak pernah di berikan RAB pelaksanaan proyek.
Entin Umiyatin salah satu warga yang rumahnya mau roboh sangat berharap kepada pihak BBWS supaya cepat menanggulangi tanggul yang mulai amblas dan retak, dikarenakan khawatir jika air meluap akan tidak menutup kemungkinan tanggul yang baru dikerjakan tahun kemarin akan jebol.
“Saya berharap kepada pihak BBWS untuk menanggulangi tanggul yang mulai amblas dan pengerjaannya jangan asal asalan,” pintanya
Ketua RW setempat, Tamrin menyebutkan setiap hari tanah Tanggul Cimanuk yang ambles terus alami penurunan, dan merusak bangunan warga serta saluran pembuang sehingga sangat meresahkan warga.
Menurutnya, berbagai upaya dilakukan warga, mulai dari secara fisik maupun spiritual agar musibah tanah ambles tidak terus meluas.
“Warga sudah menggelar upacara baritan dengan harapan bisa terhindar dari berbagai musibah salah satunya tanah ambles ini. Kami berharap, pemerintah maupun pihak yang berwenang punya solusi terbaik akan nasib warga yang terdampak dan segera memperbaiki tanggul ambles,” tuturnya
Dijelaskan Tamrin, hanya dalam waktu seminggu kondisi tanah mengalami penurunan drastis, hingga tembok penahan tanah tanggul bergeser kearah Sungai Cimanuk lebih dari 1 meter. Sehingga, membuat tembok penahan tanah mengalami retak sangat parah.
“Tanggul ambles juga membuat air sungai rawan masuk ke pemukiman warga lewat celah-celah beton tembok yang retak dan longgar,” katanya
Sementara itu, salah seorang warga, Abdul Muin menambahkan, di titik tanggul yang paling curam sudah tergenang air limbah pembuangan warga, sampai seperti membentuk kolam ikan.
“Sekitar empat hari yang lalu semakin parah, makin dalam saja amblesnya. Sekarang kendaraan tidak bisa melintasi jalan tanggul karena ambles tergenang air. Tembok tanggul juga sudah bergeser,” kata warga terdampak, Abdul Muin.
Video Liputan Streaming TV
Sementara itu, terlihat ada beberapa pekerja dari PT HK yang melakukan pemboran untuk menguji struktur tanah dengan melakukan pemboran sedalam 30 meter di tiga titik tanah tanggul yang ambles. “Kita diminta oleh pihak BBWS Cimancis untuk uji lab, kita lakukan sudah 19 hari di tiga titik sedalam 30 meter. Tanah hasil pengeboran ini akan diuji lab terlebih dulu. Kapan hasilnya, belum bisa dipastikan,” kata salah seorang pekerja
Reporter ( Cp.Enjoy )