Amerika Uraikan Paket Senjata Ke Ukraina Di Bawah Otoritas Presiden
Presiden AS, Joseph Robinette Biden Jr - Presiden Ukraina, Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy

WBN │Gedung Putih kembali mempersiapkan paket senjata untuk bantuan ke Ukraina guna menghadapi gempuran berkekuatan besar dari Pasukan Rusia dalam invasi yang disebut oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebagai Operasi Militer Khusus di Ukraina.

Washington juga dikabarkan telah mengesahkan tahap senjata lain untuk angkatan bersenjata Ukraina. Washington menyetujui pengiriman puluhan juta dolar dalam bentuk amunisi dan perangkat keras militer, menyusul serangkaian transfer serupa dalam beberapa pekan sebelumnya.

Dilansir Rusia Today, (7/5), bantuan baru akan dibiayai dengan dana yang dibebaskan di bawah Otoritas Penarikan Presiden, yang memungkinkan Gedung Putih melakukan transfer senjata dari saham AS ke negara-negara asing tanpa persetujuan Kongres. Diperkirakan sisah dana tersebut saat ini mencapai sekitar $250 juta, lebih dari setengahnya akan digunakan untuk membayar paket bantuan terbaru.

Gedung Putih menguraikan paket senjata Ukraina terbaru adalah bantuan mematikan, menyusul lebih dari $3,4 miliar senjata AS yang dikirim ke zona perang Ukraina sejak akhir Februari 2022.

Sebelumnya Reuters melaporkan, seorang Pejabat AS menawarkan uraian paket bantuan yang lebih rinci, dengan mengatakan paket itu berlabel harga $150 juta dan akan mencakup sedikitnya 25.000 peluru artileri 155mm, radar kontra-artileri, peralatan jamming, peralatan lapangan dan suku cadang.

Sementara Rusia Today, (7/5), menyebut Presiden Biden berpendapat senjata itu akan langsung ke garis depan di Ukraina.

Terhadap sejumlah paket bantuan senjata Amerika ke Ukraina, sejumlah Media Barat melaporkan, ketika tiba di Ukraina, bantuan-bantuan senjata peralatan tempur jatuh ke dalam lubang hitam besar yang tidak bisa dipastikan.

Diketahui, Rusia membidik dan menghancurkan titik-titik gudang penyimpanan senjata bantuan Amerika ke Ukraina.

Tidak sebatas itu, Rusia juga membidik jalur-jalur distribusi senjata bantuan dari negara-negara Barat untuk Ukraina.

Terhadap kondisi ini para Pejabat AS dilaporkan mengakui bahwa senjata menjadi hampir tidak mungkin dilacak saat memasuki zona konflik aktif di Ukraina.

Seperti dilansir Rusia Today, (7/5), sebelumnya Presiden AS, Biden mengusulkan bantuan sebesar $33 miliar, termasuk lebih dari $20 miliar bantuan militer.

Disebutkan, atas usulan Biden, Anggota Parlemen AS belum menyetujui, meskipun presiden mendesak bergerak cepat, dengan alasan persediaan senjata Ukraina hampir habis, untuk membela diri dan mempertahankan teritorial mereka dari invasi Rusia.

Dalam fase perang di Ukraina, AS merupakan mitra internasionalnya yang terus menunjukkan sikap agar Ukraina bebas, tanpa gangguan.

Presiden Biden juga dilaporkan segera menandatangani Lend-Lease Act of 2022 menjadi Undang-undang, yang akan memfasilitasi pengiriman senjata lebih lanjut ke Ukraina dan memungkinkan pengiriman sistem senjata baru.

WBN │Rangkuman Aktualita Manca Negara

Share It.....