
Warisanbudayanusantara.com – viral di Media Sosial, Dengan adanya Aksi sejumlah pengendara motor yang membawa Poster-poster seruan beruliskan dukungan terhadap tegaknya khilafah, Dalam rekaman video yang beredar, tampak jelas para pengendara mayoritas menggunakan baju berwarna hijau, membentangkan bendera HTI berwarna putih & Hijau juga, yang dengan terang-terangan dimuka umum dukungan terhadap tegaknya sistem khilafah. Beberapa pekan lalu.
Salah satu poster yang dilekatkan di jok belakang motor bertuliskan : ” Sambut Kebangkitan Khilafah Islamiyah”. Peristiwa tersebut terjadi di Cawang, Jakarta Timur, yang membuat heboh warga.
Selain di Jakarta, di beberapa tempat terjadi Konvoi serupa antara lain di : Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Minggu (29/5) yang lalu. Serta di beberapa daerah lain nya.
Viralnya konvoi pemotor bawa poster Kebangkitan Khilafah di media sosial tersebut, telah mengusik Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN yang dikenal sebagai tokoh Penggiat Anti Intoleran & Radikalisme di Indonesia, dalan pesannya melalui pesan singkat yang di terima redaksi media warisanbudayanusantara.com, beliau sangat geram dengan aksi Khilafatul Muslimin pimpinan Abdul Qadir Baraja tsb. “Kami menolak secara keras & tegas kelompok yang sengaja menyerukan kebangkitan Khilafah Islamiyah di Indonesia dan juga menolak ajaran yang memaknai jihad dengan tujuan perang, dan Khilafah sebagi satu-satunya sistem pemerintahan.
“Jangan semaunya udele dewek, ini negara Pancasila bukan Negara Agama, jangan bikin Negara dalam Negara ” kata Abah Anton panggilan akrab
Selanjutnya Abah Anton mengatakan, agar masyarakat bangkit bersama-bersama membuka mata dan hati untuk mereduksi dan melawan segala macam bentuk propaganda yang bersifat sekuler seperti Khilafah Islamiyah tsb.
Umat Beragama di Indonesia wajib mentaati Kesepakatan Bersama, yang kemudian menjadi konsensus Dasar Nasional yakni Pancasila , UUD 45, Bhibeka Tunngal ika dan NKRI., yang sudah menjadi Keputusan Final para founding father pendiri bangsa ini .“ Maka sudah menjadi kewajiban kita semua untuk selalu menjaga Existensi wibawa dan kehormatan Negara dan Pemerintahan, Agar tetap utuh bersatu berdaulat dan dihormati, baik secara Nasional maupun Internasional ” ujarnya.
Secara tegas, Abah Anton menjelaskan, bahwa propaganda Khilafah Islamiyah sangat berdampak negatif terhadap citra Islam dan umatnya, justru Citra islam jadi Terpuruk karena terjebak dengan adanya Politisasi Islam dimana-mana, yang Berorientasi hanya untuk mengejar Kekuasaan semata, bukan mengedepankan Syiar atau ilmu amaliyah untuk kemaslahatan umat. sehingga islam jadi terkotak-kotak dalam berbagai aliran paham & yang berbeda-beda , yang diwarnai Kepentingan politik Tertentu.
Abah Anton yang juga dikenal sebagai tokoh budaya yang selalu menggeloraka jiwa Nasionalis ini, mengajak para generasi milenial untuk menjaga dan Merawat agar tetap Setia pada ideologi Pancasila.
Karena seluruh komponen Bangsa telah sepakat membentuk Negara yang disebut : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai ikhtiar maksimal untuk mewujudkan cita-cita bersama sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945,” tegasnya.
Mantan Kadiv Humas Polri ini menambahkan, bahwa ideologi Pancasila ini sudah final dan tak perlu diperdebatkan lagi, apalagi ada yang ingin mencoba-coba untuk menganti dengan idelogi lain seperti Khilafah.
Pancasila yang telah dikukuhkan sebagai Dasar Negara, filosofi, Way of life , landasan Norma dan etika untuk membangun hidup bersama dalam ikatan bangsa dan Negara, yang saling berdampingan, menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan keberagamaan dalam semangat Bhineka Tunggal ika “ kami berharap kepada seluruh tokoh bangsa, dan generasi milenial agar sama-sama menjaga ideologi Pancasila ini, yang telah mampu mempersatukan perbedaan menjadi suatu Kekuataan yang luar biasa. Kami yakin dengan membumikan Narasi dan nilai-nilai cinta tanah air, Toleransi, serta pemahaman keagamaan yang moderat Rahmatan Lil Alamin, kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila akan tertolak dengan sendirinya.
Selain itu, partisipasi yang bisa dilakukan oleh masyarakat adalah agar turut serta aktif mengawasi lingkungan sekitar. Dengan bersikap ” Open ” mau peduli, tidak masa bodoh, Apabila ada hal-hal atau aktivitas yang mencurigakan, sebaiknya agar langsung segera melapor ke pihak yang berwenang,” tuturnya.
Dengan viralnya video konvoi pemotor di media sosial tersebut , Anton Charlliyan mendesak Pemerintah Cq Polri dll, agar segera Bergerak cepat dan Tegas , untuk menindaklanjuti peristiwa tsb sampai ke akar akarnya.
Konvoi ini disinyalir bisa menjadi ajang propaganda untuk menyebarkan paham ideologi kelompok2 radikal.
“Kami harap, pemerintah melalui apparat keamanan & Penegak hukum seperti Polri,TNI, BNPT, Densus 88 dll, jangan sampai kecolongan lagi dengan kejadian semacam itu, yang jelas akan sangat mengganggu stabilitas Keamanan negara,” ungkap
Anton Charliyan kepada media.
Selanjutnya Anton yang juga menjadi Ketua dewan Pembina harian Patriot Pejuang Merah putih ini, mengatakan agar Negara segera bertindak keras mengambil langkah2 strategis untuk membendung setiap gerakan2 sekuler yang kerap kali mencoba melakukan propaganda untuk menyebarkan paham intoleransi dan Radikalisme yang sudah membuat gaduh dan sangat Meresahkan. “Kami juga mendesak agar pemerintah betul2 Serius dalam menangani kelompok ini, yg memang terkesan dableg, mempermainkan serta mengolok2 Negara & Pemerintah. Untuk itu agar Negara Hadir, unjuk gigi dengan mengedepankan tindakan2 yg lebih proaktif dan Antisifatif, sehingga tidak selalu menjadi pemadam kebakaran, dengan berbagai cara dan modus baru yang kerap mereka lakukan, yang pasti akan berdampak sangat buruk bagi Psychologist masyarakat .
Oleh karena itu kamipun mendorong agar pemerintah bisa menyelidiki dg tuntas sampai ke aktor intelektualnya, terkait motif serta tujuan dari kegiatan tersebut .”katanya.
Abah Anton menilai konvoi motor ‘Khilafatul Muslimin’ yang dengan sengaja membagi2kan lembaran brosur khilafah ini juga, sudah masuk kategori menghasut masyarakat untuk menentang pemerintahan yang syah.” Pungkasnya.(Hidayat)