WBN | INDRAMAYU – Unjungan sedekah dengan memberikan suatu hal ke orang yang dipandang lebih tua (sesepuh) yang telah meninggal maka adat tersebut dilakukan di kuburan atau pesarean dengan mengirimkannya doa bersama, biasanya usai unjungan diadakan hiburan semlam suntuk, Minggu (20/11/2022).
Adat Munjung pada Desa Waru Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dilakukan setiap tahun menjelang datangnya musim tanam rendheng (musim yang ditandai dengan curah hujan tinggi), dengan membawa makanan yang nantinya setelah adat munjung selesai akan dimakan bersama. Kepala Desa Waru, Kuwu Kardam mengatakan, tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warisan leluhur yang masih terjaga.
Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.
“Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat,” ujar Kuwu Kardam.
Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya. Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga.
“Saya bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak serta masyarakat yang telah berpartisipasi melestarikan adat budaya ngunjung ini, ucapnya.
“Alhamdulillah, kegiatan ini berjalan lancar. Adat budaya disini tak pernah hilang tergerus jaman,” ujar Kuwu Kardam.
Adat dan budaya di Desa Waru tersebut, menjadi momentum peningkatan kebersamaan warga dan acara tersebut sudah secara turun temurun diwariskan dari nenek moyang. warga desa Waru merasa bersyukur, ternyata hikmah unjungan bisa memperkuat jalinan silaturahmi. Unjungan, dihadiri ketua desa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan warga.
Warga pun terpantau antusias menyambut Unjungan Buyut Wira Jambu tersebut. Semua yang dibawa warga, didoakan dan mereka memohon keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa. (Anton K)
