
WBN | Sorong, Papua Barat – Penganiayaan dan pembakaran terhadap Ibu Wagesuti (ODGJ) yang mengakibatkan korban mengalami luka bakar dan Meninggal Dunia (24/01/23)
Pada Pukul 06.30 WIT, di Jalan Basuki Rahmat Km 8, Lorong 2 (Komplek Kokoda), Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, telah terjadi aksi Penganiayaan dan pembakaran terhadap Ibu Wagesuti (ODGJ) yang mengakibatkan korban mengalami luka bakar dan Meninggal Dunia kejadian tersebut merupakan akibat dari adanya indikasi korban akan melakukan penculikan terhadap anak di komplek Kokoda.
Adapun identitas Korban, Saksi dan Pelaku sebagai berikut Wagesuti (P) Asal Desa Suandala, Kecamatan Lasalimu Kamaru, Provinsi Sulteng (mengalami luka bakar 95 %). Adapun Saksi 1 AB Laki-laki warga Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong (mengalami luka bakar 27 %). Saksi 2 HB Mahasiswa UMS, Nelayan. Kampung Migirito, Kelurahan Migirito, Kelurahan Kokoda, (mengalami luka bakar 18 %).
Pelaku pembakaran Oknum warga masyarakat Kokoda yang berdomisili di Komplek Kokoda Km. 8 Kota Sorong (dalam penyelidikan). Pihak kepolisian
kronologi kejadian, Sbb : Pada hari Selasa Tanggal 24 Januari 2023 sekitar Pukul 06.51 WIT, H. Idris Ugaje (Tokoh Masyarakat Suku Kokoda) menghubungi Personil Bhabinkamtibmas Kelurahan Klasabi a.n. AIPTU Fahri Husein via hand phone untuk menginformasikan bahwa ada masyarakat komplek Kokoda yang sedang mengamankan korban di Komplek Kokoda Km. 8 Kota Sorong.
Pukul 07.10 WIT, Personil Piket Polsek Sorong Timur tiba di TKP di Lorong 2 Komplek Kokoda Km. 8 dan berusaha mengamankan Korban yang telah dianiaya oleh massa dan membawa keluar ke depan pangkalan ojek Komplek Kokoda Km. 8 dan diikuti oleh massa yang berusaha menganiaya korban.
Pada saat tiba di depan pangkalan ojek Komplek Kokoda Km. 8, tiba-tiba massa dari Suku Kokoda menyiramkan bahan bakar minyak (pertalite) ke Korban dan mengenai AIPTU Fahri Husein, Saksi 1 dan Saksi 2 yang saat itu sedang membawa Korban dan berusaha untuk melerai massa, selanjutnya salah seorang dari massa menyalakan korek gas dan membakar Korban pada saat itu AIPTU Fahri Husein menghindar dari kobaran api, sedangkan Saksi 1 dan Saksi 2 yang terkena siraman bahan bakar minyak (pertalite) ikut terbakar.
Melihat Korban terbakar, kemudian Personil Polsek Sorong Timur dan beberapa masyarakat yang ada di TKP membantu memadamkan api pada Tubuh Korban dengan menggunakan air dan alat seadanya.
Pukul 07.25 WIT, Personil Polsek Sorong Timur membawa Korban ke Rumah Sakit Sele Be Solu dengan menggunakan mobil Pick Up milik warga dengan No. Pol. DW. 8716 CD yang saat itu sedang melintas di TKP.
Pukul 07.30 WIT, Korban tiba di Rumah Sakit Sele Be Solu dan langsung dibawa ke ruang tindakan untuk mendapatkan penangan medis.
Pukul 08.10 WIT, Saksi 1 dan Saksi 2 yang mengalami luka bakar, tiba di Rumah Sakit Sele Be Solu untuk mendapatkan penanganan medis.
Pukul 08.50 WIT, Korban dinyatakan meninggal dunia oleh dr. Charles dan dr. Rita (Dokter jaga Rumah Sakit Sele Be Solu Kota Sorong).
Pukul 10.45 WIT, Korban dibawa dari ruang tindakan RS Sele Be Solu menuju ruang Jenazah untuk di semayamkan sementara waktu.
Berdasarkan hasil kordinasi dengan Bapak La Tumpu (Ketua KKST Kota Sorong) bahwa bebarapa hari yang lalu tepatnya hari Sabtu tanggal 21 Januari 2023 korban sempat dibawa ke Sekertariat KKST setelah sebelumnya diamankan oleh AKP Muhadi (Kabag Ops Polres Raja Ampat) akibat adanya dugaan penculikan anak di Jembatan Puri Kota Sorong. Tujuan dari diamankan korban ke Sekertariat KKST adalah untuk memulangkan Korban ke kampung halamannya karena Korban tidak memiliki keluarga dan Korban adalah Suku Buton.
Bahwa berdasarkan penyelidikan pihak penyidik Polresta Sorong kota saat diamankan di simpulkan bahwa Korban adalah Orang Dalam Ganggua Jiwa (ODGJ) karena saat penyelidikan berlangsung Korban tidak dapat memberikan keterangan dengan baik.
Kejadian penganiayaan hingga pembakaran yang menyebabkan Korban meninggal dunia diindikasikan adanya provokasi dari warga masyarakat Komplek Kokoda yang menganggap bahwa Korban adalah pelaku penculikan anak yang sementara ini ramai diisukan terjadi di Kota Sorong.
Sampai dengan saat ini pelaku penganiayaan dan pembakaran terhadap Ibu Wagesuti (Korban) masih dalam proses penyelidikan oleh pihak Polresta Sorong Kota, dan kondisi situasi saat itu pasca terjadinya peristiwa tersebut dari pihak KKST akan melakukan aksi demo damai di seputaran Terminal yang dikordinatori oleh Bapak Basirun, S.E (Wakil Ketua Buton Tengah).(angga)