Redaksi WBN Pers Cabang NTT Dorong Citizen Journalism Atau Jurnalisme Warga

WBN │Dalam rangka meningkatkan partisipasi warga masyarakat di wilayah NTT, Redaktur Pers Warisan Budaya Nusantara atau yang disingkat WBN Pers Cabang NTT, Aurelius Do’o mengagendakan untuk segera mengajukan usulan kepada Pimpinan Utama Redaksi WBN Nasional di Jakarta serta top managemen, terkait Jurnalisme Warga atau Citizen Journalism dalam konsep kemitraan informasi selektif dengan pola koresponden legal warga.

“Inti Jurnalisme Warga adalah masyarakat sebagai objek dan juga subjek berita. Dalam ilmu citizen journalism warga partisipasi aktif dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita. Dari Citizen Journalism, Wartawan melakukan deep reporting atau liputan mendalam”, ungkap Aurel mengurai agenda WBN bersama Masyarakat, (03/04/2022).

Jurnalisme warga juga sebagai upaya mendorong pembaca untuk terlibat, meskipun mempunyai kelemahan, namun terdapat sisi positif yang sangat bermanfaat.

Sekilas, Jurnalisme Warga muncul saat Mrak Drudge menuliskan berita menyorot perselingkuhan Bill Clinton dengan stafnya pada tanggal 19 Januari 1998 di internet. Konsep Jurnalisme Warga berkaitan dengan civic journalism atau public journalism.

Dari history Jurnalisme Warga, benih jurnalisme warga sebenarnya telah ada sejak 1700-an, dimana warga menulis dan menyebarluaskan pandangannya melalui selebaran. Bahkan, sebelum profesi jurnalis muncul pada masa 100 SM Acta Diurna, surat kabar pada masa kekaisaran Roma berupa kayu pipih yang ditempel di dinding setelah senat melakukan pertemuan, telah ada muncul dan menjadi pilihan pelayanan informasi publik dengan kaidah-kaidah penulisan yang baik dan benar.

│Tim WBN │

Share It.....