Penulis: Syamsu Alam
Di tengah tantangan zaman yang terus bergulir, harapan untuk kebangkitan Indonesia tak pernah padam.
Seruan “Bangkitlah Indonesiaku!” kembali menggema, bukan sekadar slogan, tetapi sebagai panggilan nurani bagi seluruh anak bangsa untuk mengingat jati diri dan membangkitkan semangat persatuan dan perjuangan.
Indonesia bukanlah negeri yang asing dengan cobaan.
Dari penjajahan, krisis ekonomi, hingga bencana alam yang datang silih berganti, bangsa ini telah berkali-kali membuktikan daya tahannya. Namun, lebih dari sekadar bertahan, Indonesia selalu punya semangat untuk bangkit—dengan satu kekuatan utama: persatuan.
Semangat perjuangan para pahlawan, semangat gotong royong yang mengakar dalam budaya, dan semangat kebersamaan dalam menghadapi musuh bersama, itulah energi besar yang mampu menuntun negeri ini menuju masa depan yang lebih gemilang.
Kini, tantangan kita bukan hanya soal fisik atau geografi, melainkan juga tantangan moral, digital, dan sosial. Polarisasi, hoaks, hingga ketimpangan sosial menjadi bayangan gelap yang mengintai.
Tapi harapan tetap ada. Harapan itu terletak pada generasi muda yang melek teknologi namun tetap menjunjung nilai luhur bangsa, pada para pemimpin yang memihak rakyat, dan pada masyarakat yang tak pernah lelah saling menguatkan.
Mari jadikan semangat persatuan dan perjuangan bukan sekadar kenangan sejarah, melainkan energi pembaruan. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, mari kita rengkuh masa depan dengan keyakinan bahwa Indonesia bisa lebih maju, adil, dan sejahtera.
Bangkitlah Indonesiaku! Kini saatnya membangun dengan hati, bersatu dalam karya, dan berjaya bersama. Karena masa depan Indonesia ditentukan oleh seberapa besar kita mau peduli, bersatu, dan berjuang, hari ini, bukan esok
