LIMA KRU KM. MUTMA JAYA 03 SELAMAT SETELAH 14 HARI TEROMBANG-AMBING DI LAUT

WBN SULTENG | Tolitoli Keheningan pagi di perairan Desa Ogotua, Kabupaten Tolitoli, mendadak pecah oleh teriakan nelayan yang melihat lima sosok terapung lemah di antara ombak. Pemandangan itu menjadi awal dari kisah penyelamatan dramatis kru KM. Mutma Jaya 03 yang hilang sejak 29 Juli 2025. (08/08)

Kapal berbobot kecil yang mengangkut barang dari Tarakan menuju Makassar itu dilaporkan tenggelam akibat dihantam gelombang tinggi di perairan lepas. Sejak saat itu, nasib para kru menjadi misteri. Harapan keluarga perlahan memudar, hingga kabar mengejutkan datang dari Ogotua, Kecamatan Dampal Utara.

Menurut keterangan Kapolsek Dampal Utara, AKP Dickry Sutardjo, laporan pertama datang dari warga nelayan setempat sekitar pukul 07.30 WITA. “Seorang nelayan melihat ada lima orang melambai lemah sambil berpegangan pada potongan kayu dan drum plastik. Kami langsung bergerak cepat bersama anggota menuju lokasi,” ungkap AKP Dickry.

Setibanya di titik penemuan, petugas mendapati kelima korban dalam kondisi lemas, kulit terbakar matahari, dan tubuh dehidrasi. Selama 14 hari terombang-ambing di laut, mereka bertahan hidup hanya dengan meminum air hujan dan memakan kelapa hanyut yang ditemukan sesekali.

“Awalnya kami pikir tidak akan selamat. Setiap hari hanya melihat laut dan langit. Tapi kami saling menguatkan. Kalau tidak ada kelapa hanyut itu, mungkin kami sudah tidak ada,” ujar salah satu korban dengan suara bergetar, sambil berbaring di ruang perawatan Puskesmas Ogotua.

Evakuasi berlangsung cukup menantang karena arus laut yang masih deras. Dengan menggunakan perahu nelayan dan bantuan aparat, korban satu per satu diangkat ke perahu dan segera dibawa ke darat. Warga yang sudah menunggu di dermaga menyambut dengan haru.

“Ini berkat laporan cepat warga dan koordinasi yang baik. Alhamdulillah, semua korban selamat,” tegas AKP Dickry.

Kini, kelima kru KM. Mutma Jaya 03 masih menjalani perawatan intensif di Puskesmas Ogotua. Pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Basarnas dan otoritas pelayaran untuk mengatur pemulangan para korban ke kampung halaman masing-masing.

Bagi warga Ogotua, peristiwa ini menjadi bukti bahwa pertolongan bisa datang bahkan di saat harapan hampir sirna.

{ Kontributor Media WBN Sulteng : Syamsu Alam }

Share It.....