
WBN|NTT,Mbay – Dalam mendukung kemajuan daerah, petani milenial yang berasal dari Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo, pulau Flores, NTT membentuk kelompok Brigade Pangan (BP) Tani Muda Mandiri (TMM). Rabu (15/10)
Sejalan dengan program presiden Prabowo Subianto, dalam peningkatan swasembada pangan. Dilanjutkan oleh Kementrian Pertanian Indonesia, dengan Program Brigade Pangan (BP), bertujuan untuk meningkatan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi moderen yang melibatkan kaum milenial.
Mendasari hal tersebut, petani milenial Nagekeo yang dinahkodai Vila Aku Goa (Vigo) dengan Divisi-Divisi turunan dan anggotanya, resmi membentuk kelompok BP TMM dengan bimbingan penyuluh pertanian Nagekeo.
Hadir pada kegiatan peresmian tersebut, Lurah Danga Yohanes Lado, PLT kadis Pertanian Primus Nuwa, Babinsa Kelurahan Danga Albert K Banggo, Kepala Bidang BSP Distan Hieronimus Paga , Kepala Bidang BPP Danga Irmina Sia Dinda, dan Penyuluh Pertanian Lapangan Hermina Yosefina Bodha.
Dalam Sambutanya Lurah Danga Yohanes Lado menekankan peran kaum milenial untuk pertanian sangatlah besar. Jadi manfaatkan peluang emas ini secara baik, agar bisa menjadi petani moderen yang sukses.
“Kita harus kembali ke alam (back to nature). Dalam teori Malthus, laju pertumbuhan itu berbanding terbalik dengan laju pangan yang akhirnya menyebabkan krisis pangan. Kita di Danga ini, hampir 70%-80% penghasilan itu dari pertanian. Segala macam urusan sumbernya dari pertanian, lain-lain hanya penambahan. Jadi adik-adik harus bangga menjadi petani dan benar-benar memanfaatkan momentum ini untuk kemajuan. Kita juga patut bersyukur baik pemerintah pusat maupun daerah saat ini, mempush anggaran ke pertanian sebagai leading sektor yang bisa menggerakkan sektor-sektor lain” ujarnya
Hal senada juga diutarakan PLT Kadis Pertanian Primus Nuwa, tentang manfaat program Brigade Pangan (BP) untuk petani milenial terkhusus untuk petani milenial Nagekeo yang dinilai strategis.
“Program pemerintah melalui dinas pertanian sangat baik. Program ini bagaimana menggerakkan orang muda untuk menjadi petani moderen. Meskipun ditengah efisiensi anggaran, kita mendapatkan alokasi anggaran dari pemerintah pusat yang cukup besar melalui program Oplah (Optimalisasi Lahan) dan Brigade Pertanian dengan besaran anggaran mencapai ±21 miliaran lebih” jelasnya
“Semoga dengan Program BP ini adik-adik menjadi contoh transformasi pertanian, dari konvensional menjadi sistem pertanian moderen yang lebih terorganisir dan produktif” tambahnya
Disamping itu, Kepala bidang BSP Distan Nagekeo Hieronimus Paga, secara teknis juga menjelaskan untuk kelompok BP akan dialokasikan dana hibah berupa Alsintan dengan taksiran nilai 3 miliaran lebih.
“Setiap Kelompok BP akan diberi bantuan hibah berupa alsintan. Khusus irigasi Mbay, kuota yang disiapkan sebanyak 15 kelompok, namun yang cukup siap baru 8 kelompok. Dengan Persyaratannya yakni, setiap kelompok berjumlah 15 orang dengan batasan usia minimal 19 tahun dan maksimal 39 tahun, sedangkan luas lahan operasionalnya kisaran 150-250an hektar are” ungkapnya
Di tempat yang sama, Kepala Bidang BPP Danga Irmina Sia Dinda, menekankan solidaritas kelompok, harus seirama, sehati menjaga kekompakan. sehingga hal baik yang disiapkan oleh pemerintah ini dapat menjadi penunjang produktivitas pertanian dan contoh bagi petani milenial lain yang ada di kabupaten Nagekeo. (will)