Lumajang, Jawa timur – Komonitas burung merpati tetap eksis tidak terkikis peradaban modern seni mengelar get’takan (melepas burung merpati secara bersama-sama dengan jumlah banyak dari setiap orang pemelihara di area yang sama) harus ada suport penyelenggara seperti contoh yang di lakukan pemerintah desa Kutorenon kecamatan Sukodono kabupaten Lumajang Jawa Timur pada hari Minggu (01/9).

Anggota DPRD kabupaten Lumajang Dedy Firmansyah mengatakan kegiatan yang di gelar get’takan merpati berkat idea Kepala Desa Kutorenon Faizal Rizal dengan para pembantunya dalam menjalankan momentum kegiatan. Kegiatan serupa agar terus di adakan supaya kebudayaan yang masih terlestari masih bisa di nikmati oleh masyarakat millenial.

“Yang ikut get’takan merpati ini tidak ada orang luar desa Kutorenon, ini menandakan bahwa masyarakat masih masih banyak yang menyukai merpati dan menjadi daya tarik tersendiri jika kondisi get’takan merpati di kemas dalam kunjungan wisatawan”, kata Dedy Firmansyah.

Nilai positif lainnya dari hobi memelihara merpati lepas dari naiknya harga burung merpati, bisa memperkuat silaturahmi diantara pecinta burung merpati juga dengan masyarakat. Sebelum di lepas di antara para pemilik burung sangat terlihat akrab di antara mereka ngobrol dan antosias penonton bukan lagi puluhan tapi ber ratus-ratus penonton.

Anggota fraksi partai Hanura ini akan turut menjaga kelestarian para pecinta burung merpati get’takan dengan memberikan bantuan fasilitas seperti logistik atau hadiah.

Reporter Efendi. | Red-Wbn Hs.

Share It.....