Permainan Rakyat dan Ritual Adat Pedjadja Aru diKabupaten Sabu Raijua NTT

Kewaji Aru biasa merupakan gerakan melompat biasa yang dilakukan oleh pemain yang bertugas sebagai orang yang melompat atau Mone/Bani Kewaji melewati cela-cela Aru atau antan yang sedang dipukul oleh pemain yang berperan sebagai pemukul Aru atau antan atau disebut Mone/Bani Pedjadja. Sedangkan gerakan Pe Eimada akan dilakukan pada acara penutupan kegiatan ritual Pedjadja Aru. Seluruh Aru atau Antan akan diatur dan di susun berbentuk sumur bersegi empat sambil para pemukul atau Mone/Bani Pedjadaj melakukan pedjadja maka yang berperan sebaga mone/bani Kewaji akan melompat ke dalam area yang berbentuk segia empat atau istilah dalam Permainan Pedjadaja Aru disebut Eimada atau Sumur , Mone/Bani Kewaji akan melompat dengan berhati-hati agar kakinya tidak terjepit oleh Aru atau antan yang dipukul oleh Mone/Bani Pedjadaja.

Pada puncak penutupan permainan rakyat dan ritual adat Pedjadja Aru yang dilakukan di Dara Rae Gopo, Deo Rai akan melakukan tahapan terakhir yang di sebut dengan Tahapan Pihe atau siram. Dalam tahapan Pihe ini, Deo Rai akan menyiapkan air gula Sabu dalam haik dan air gula tersebut akan dipakai menyiram loaksi Pedjadaja Aru termasuk para peserta beserta Aru yang dipakai. Pada ke esokan harinya 6 (enam) batang Aru atau antan akan dibuang dan satu batang akan di simpan untuk kegiatan tahun yang akan datang.

Share It.....