WBN, INDRAMAYU – Ribuan Seniman sekabupaten Indramayu yang tergabung dalam Aliansi Seniman Indramayu Bersatu melakukan aksi unjuk rasa menuntut pelonggaran acara hiburan atau panggungan seni di depan kantor bupati Indramayu.(28/5)

Seniman mengaku kecewa karena saat manggung di acara hajatan baik perkawinan serta khitanan dalam satu bulan terakhir ini, kerap dibubarkan oleh tim penanganan COVID-19 tingkat Kecamatan.

Wawan Setiawan selaku pelaku seni dari sandiwara Dwi Warna mengatakan “Kami datang ke kantor Bupati Indramayu pada hari ini untuk meminta kebijakan dari Pemkab Indramayu agar acara hiburan dalam acara hajatan tidak dilarang dan dibubarkan,” ungkapnya

Ia berharap ada kebijakan yang lentur dari Bupati Indramayu terkait aturan hiburan saat musim hajatan kali ini.

“Seniman mendukung penanganan COVID-19, tapi hajat hidup seniman juga harus dipikirkan. Kami butuh penghasilan untuk menutup biaya hidup sehari-hari,” Imbuhnya

Hal serupa juga diungkapkan oleh Cekul, seniman singa depok ” Ia mengaku saat manggung acara singa depok di acara hajataj warga pernah dibubarkan oleh tim penanganan COVID-19 Kecamatan.
“Dua kali dibubarkan saat manggung. Selain seniman yang kecewa, tuan rumah hajat juga rugi karena sudah membayar biaya hiburan, namun dibubarkan,” kata dia.

Pasca lebaran, order bagi seniman untuk mengisi acara hiburan atau panggungan cukup tinggi. Menurut seniman pasca lebaran warga yang melaksanakan pernikahan serta khitanan cukup banyak. Order hiburan pun ikut meningkat tajam karena acara pernikahan dan khitanan cukup tinggi di masa pasca lebaran.

Seperti diketahui Satgas penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi Kabupaten Indramayu mengeluarkan surat edaran tentang larangan hiburan dan arak-arakan pada kegiatan hajatan dalam upaya pengendalian penyebaran COVID-19 di Kabupaten Indramayu.

11 Perwakilan masa aksi seniman ketika meninggalkan Kantor Bupati setelah selesai beraudiensi.
“Ibu Bupati Nina, saya minta tolong segera diberikan kompensasi untuk kami para seniman dan diberikan kelonggaran untuk kami cari makan,” ujar Sudarno selaku koordinator aksi pada saat menyampaikan aspirasinya di depan kantor Bupati Indramayu.

Menurut salah satu peserta aksi, pada jalannya aksi damai yang dilakukan ini dihadiri oleh sejumlah masa aksi sebanyak 1.750 orang dengan membawa keluarga masing-masing yang diiringi kendaraan bermotor dan mobil.
Di tengah pandemi, seteru dan senasib para seniman Indramayu melakukan long march ke kantor Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Indramayu, kemudian melanjutkan perjalanannya ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Indramayu, dan berakhir di kantor Bupati Indramayu untuk menyampaikan aspirasinya.

“Alhamdulillah, Bupati Indramayu telah memberikan kelonggaran untuk para seniman agar dapat melakukan aktivitas kembali,” tutup Muhammad Sidiq perwakilan masa aksi setelah mendapatkan jawaban hasil audensi dari Bupati.
( Cp.Enjoy )

Share It.....