Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Di Kecamatan Detukeli Ende Petugas Kesulitan APD

Laporan Lapangan, Tim Pers WBN

WBN│Emergency kesehatan dunia atas wabah masif Covid-19 mendesak tindakan nyata dan percepatan demi dapat menekan laju pandemi corona. Pemenuhan logistik seperti APD atau Alat Pelindung Diri bagi Petugas di lapangan merupakan kebutuhan vital dan wajib, yang patut diprioritaskan, termasuk untuk petugas yang melakukan penguburan jenazah pasien Covid-19.

Laporan pantauan lapangan tim WBN, (24/6/2021), di wilayah Desa Kanganara, Kecamatan Detukeli Kabupaten Ende, Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur misalnya, petugas pemakaman jenazah yang oleh pihak medis dinyatakan positif Covid-19, nampak petugas sendiri mengalami kesulitan stock APD guna melakukan pemakaman jenazah sesuai SOP (red : Standar Operasional Prosedur). .

Seperti nampak dalam gambar berita ini, ada petugas yang tidak kebagian APD, namun harus ikut melakukan pemakaman, sebab hanya dua orang petugas yang memiliki APD, sementara beban menurunkan jenazah cukup berat, tidak mampu hanya diurus dua orang petugas.

Sementara terkait SOP pemakaman pun nampak belum begitu optimal, sebagaimana nampak dalam foto berita ini.

“Kami kesulitan APD. Yang ada hanya ini saja. Mungkin setelah ini ada distribusi APD kesini atau seperti apa, itu kami tidak tahu karena bukan tupoksi kami bicara distribusi APD. Prinsip kami adalah bekerja maksimal, melayani maksimal, kami mengemban tugas negara dan kepercayaan masyarakat”, ungkap salah satu petugas yang enggan menyebutkan nama.

Dikutip dari forum diskusi sosial Masyarakat Kecamatan Detukeli, (24/6/2021), uraian aspirasi Masyarkat Kecamatan Detukeli atas kejadian petugas alami kekurangan APD saat pemakaman jenazah, warga Detukeli menilai Pemda Ende sedang dihadapkan dengan gejala lalai untuk memenuhi tuntutan emergency Covid-19.


Warga juga menilai, di saat Pemda tegas dan rutin mengumukan tertib Prokes untuk tekan laju sebaran Covid-19, namun dalam waktu bersamaan belum penuhi kewajiban distribusi APD, yang sesungguhnya beresiko tinggi dapat menciptakan terjadinya penularan wabah kepada petugas, berikutnya menyebar ke sanak keluarga, seterusnya ke orang lain, hanya karena dipicu oleh tidak taat terhadap SOP medis, dalam hal ini keterbatasan APD saat menangani masalah Covid-19, pemakaman jenazah pasien.

Warga sangat berharap para pihak terkait di Kabupaten Ende tidak membiarkan hal-hal seperti ini terus terjadi, namun sebaliknya dapat segera melakukan terobosan pemenuhan logistik, APD dari kota ke tingkatan terbawah.

Tim WBN│Editor-Aurel

Share It.....