WBN, Sabu Raijua, NTT – Menyandang predikat sebagai Desa Model bukanlah suatu kebanggaan diri yang dapat digadang sebagai suatu keistimewaan khusus untuk terlihat nomor satu atau menjadi seperti anak emas dari antara desa-desa lain namun predikat ini harus dilandasi rasa tanggung jawab guna melahirkan motifasi untuk terus berinovasi dan dapat dicontoh oleh desa-desa lainnya.

Kesan inilah yang kami tangkap dari penuturan Kepala Desa Model Loboaju, Kornelius Dju Nina, Spd saat menggelar kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Satlinmas desa Loboaju, kecamatan Sabu Tengah.

Loboaju menjadi desa model di kabupaten Sabu Raijua sejak tahun kemarin dan masih menjadi yang terbaik hingga saat ini.

Salah satu item sasaran yang harus ditindak lanjuti adalah peningkatan kapasitas Linmas, oleh karena itu sebagai desa model Loboaju harus membekali Linmas mereka dengan pelatihan yang memadai agar tidak tergerus oleh desa lain yang telah melakukan pelatihan sebelumnya.

Kegiatan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Linmas desa Loboaju dilaksanakan selama lima hari, sejak tanggal 14 hingga 19 Juli 2020 dan dibuka oleh DPMD.

Narasumber pelatihan dipercayakan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas setempat sesuai thema kegiatan, mulai dari penyampaian materi hingga latihan fisik, mental dan pemantapan baris berbaris yang sering disepelehkan selama ini.
Pembekalan materi dilakukan pada hari pertama usai pembukaan kegiatan, hari-hari berikutnya diisi dengan penggemblengan fisik dan mental serta pembekalan wawasan teritorial desa.

Secara keseluruhan kegiatan ini sangat bermanfaat dan benar-benar mendapat sambutan antusias dari para peserta karena kegiatan seperti ini baru pertamakali diadakan di desa mereka, bahkan untuk seluruh desa di kabupaten Sabu Raijua belum pernah ada pelatihan semacam ini sejak dulu.

“Itu jugalah yang mendorong kami untuk menganggarkan anggaran pemberdayaan yang memang ada dalam Juknis untuk memberdayakan Linmas sesuai Tupoksi mereka. Selama ini mereka belum pernah mendapat pembekalan berupa pelatihan-pelatihan seperti ini dan hal itu sngat berpengaruh pada kinerja mereka yang bersentuhan langsung dengan stabilitas keamanan dalam desa”. Demikian dipaparkan oleh Kades Loboaju. Selanjutnya ia menghimbau agar para Linmas dapat mengikuti kegiatan dengan baik dan memanfaatkan moment penting ini.

“Saya hanya bisa tekankan kepada Linmas agar memanfaatkan moment baik ini untuk menambah wawasan dan skill mereka, lakukan semuanya dengan sungguh-sungguh, serap ilmu yang ada dan dalami latihannya seara total untuk bekal pengalaman ke depannya agar semakin lebih baik”. Ungkap Kornelius serius dan penuh harap.

Sementara itu dari pihak Narasumber, mereka juga punya pesan dan harapan yang kurang lebih sama dengan apa yang diutarakan oleh kepala desa.

“Untuk pelatihan ini kami tidak main-main, kami menerapkan latihan sesuai porsi yang seharusnya dengan tujuan agar mereka benar-benar menjadi Linmas yang sigap baik secara fisik maupun mental. Apalagi dalam situasi Pandemi ini agar Linmas dapat bertindak tegas dalam mengarahkan masyarakat sesuai protap Protokol Kesehatan”. Tutur Babinsa Serka.Ama Sutrisno Lai mewakili rekan pelatinya Babinkamtibmas Bripka.Darius Gasa dari Polsek Sabu Timur.

Kegiatan masih terus berjalan dan akan ditutup pada tanggal 19 oleh Camat setempat ditengah api unggun yang direncanakan akan mewarnai acara penutupan sekaligus perpisahan para peserta pelatihan Linmas desa Loboaju. (WBN/SDJ).

Share It.....