Dedikasi Romo Rudolf Dan Jatuh Bangun SMAG Katolik Wolosambi Nagekeo

WBN │ Sekolah Menengah Atas Agama Katolik (SMAG) Wolosambi, Desa Sawu, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas Katolik yang ada di wilayah Kabupaten Nagekeo, Flores. Jatuh bangun keberlangsungan penyelenggaraan sekolah yang satu ini menarik perhatian sejumlah awak media mendatangi langsung Paroki San Joane Baptista Wolosambi, Nagekeo (29/10/2021).

Meski usia SMAG Katolik Wolosambi tergolong masih seumur jagung atau masih sangat belia, catatan prestasi sekolah yang terletak di daerah pedalaman wilayah Kecamatan Mauponggo, Desa Sawu ini layak mendapat apresiasi dan dukungan perhatian dari berbagai kalangan untuk bisa terus memajukan lembaga sekolah yang satu ini.

Rangkuman media ini (29/10), Sekolah Menengah Atas Katolik Wolosambi baru menjejaki usia lima tahun menuju tahun keenam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar sekolah, namun secara perlahan mereka sudah mampu menunjukan diri mencetak prestasi demi prestasi hingga menyabet peringkat juara olimpiade Bahasa Inggris tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sekolah Menengah Atas Agama Katholik Wolosambi pada mulanya hanya mimpi warga Wolosambi dan sekitarnya yang menurut mereka tidak mungkin dapat terwujud. Konon pasalnya, Warga Wolosambi memimpikan di desa mereka boleh memiliki sebuah sekolah tingkat atas guna dapat menampung anak-anak desa bersekolah di tempat itu. Seiring perjalanan, lambat laun mimpi itu pun terwujud dengan hadirnya sebuah sekolah yang dibangun di antara kawasan hijau pertanian Desa Sawu.

Kesaksian para Guru SMAG Katolik Wolosambi kepada sejumlah awak media (29/10) mengurai kisah jatuh bangun pendirian Sekolah Menengah Atas Agama Katolik di Wolosambi. Keberadaan Gereja Paroki San Joane Baptista Wolosambi kepemimpinan Pastor Paroki Romo Rudolfus Alfonsius Eka, Pr, menurut mereka, merupakan berkat bagi umat dan jawaban atas mimpi yang menjadi kenyataan. Keterlibatan kerja keras Romo Rudolfus Alfonsius Eka, Pr yang melebur bersama seluruh umat di wilayah setempat membuahkan hasil SMAG Katolik Wolosambi dapat didirikan dan terus berkembang hingga saat ini.

Pastor Paroki yang biasa disapa khas dengan sebutan Romo Rudolf, kata mereka, mengambil posisi terdepan bersama para pemangku adat, Dewan Gereja serta masyarakat dan kawula muda, bahu membahu mengupayakan pendirian sebuah sekolah hingga akhirnya mampu dibangun setelah mendapat restu dari berbagai pihak, restu Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota.

Dalam kondisi serba terbatas, tertaih-tatih dan sebagai lembaga pendidikan yang baru dibangun, Sekolah Menengah Atas Katolik Wolosambi terus berjuang dengan upaya swadaya murni guna dapat memenuhi tuntutan penyelenggaraan lembaga pendidikan sekolah tingkat atas.

Romo Rudolf bersama para pihak di Wolosambi membuka lahan perkebunan dengan system pinjam garap lahan tanah milik ulayat setempat, lalu menanam vanili, coklat, pisang dan beberapa jenis tanaman pertanian lainnya, lalu hasil-hasilnya dipetik dan dipasarkan guna menambah pemenuhan pendanaan kebutuhan operasional sekolah, termasuk pembiayaan honorarium tenaga pendidik dan kependidikan SMAG Wolosambi.

Tidak hanya membuka perkebunan, Romo Rudolf selaku Kepala Sekolah, mengkondisikan juga usaha ternak sapi dan beberapa jenis peternakan tambahan skala kecil-kecilan untuk menopang biaya operasional sekolah. Selain itu, SMAG Wolosambi juga membuka usaha warung kecil-kecilan untuk tempat belajar siswa-siswi mereka sekaligus upaya ekonomi bagi kebutuhan sekolah.

Saat ini SMAG Wolosambi terus berkembang dan sudah sedikit lebih baik dari awal mula keberadaanya. Pada bidang kader Gereja Katolik misalnya, sedikitnya lima pelajar angkatan pertama tamatan SMAG Wolosambi kini sudah duduk di bangku Seminari Tinggi Agama Katolik. Banyak catatan kemajuan lainnya yang sudah ditoreh SMAG yang satu ini.

Kehadiran SMAG Wolosambi juga turut menghidupkan suasana perkampungan setempat, sekaligus menjadi kebahagiaan tiada tara bagi Warga Kampung Wolosambi, Nagekeo, Flores.

Simak video stream liputan Pers WBN / Warisan Budaya Nusantara Cabang Redaksi Nusa Tenggara Timur.

WBN│Tim│Editor-Aurel

Share It.....