
Oleh : Frida M. Kale Dipa, S.Pd.
(Guru SMA Negeri 1 Hawu Mehara)
Warisanbudayanusantara.com |Sabu Raijua adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terkenal dengan adat dan kebudayaannya yang masih sangat kental. Karenanya, tidak heran jika banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi pulau yang dijuluki sebagai pulau seribu lontar ini.
Di samping itu, Sabu Raijua juga terdapat banyak sekali destinasi wisata yang menyimpan banyak pesona alam dan budaya yang sangat menakjubkan.
Salah satunya adalah pesona bukit Kelabbha Maja yang terletak di pantai selatan Pulau Sabu, tepatnya di Dusun Gelanalalu, Desa Wadumaddi, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua.
Kelabbha Maja memiliki tebing berukir indah berwarna gradasi merah marun, merah muda, cokelat, dan kelabu. Tampak pilar batu berwarna merah muda dengan puncak berbentuk mirip jamur berwarna merah tua terlihat semakin menggoda untuk dikunjungi.
Jika Amerika memiliki Grand Canyon dan China memiliki Zhangye Danxia, maka Indonesia pun harus berbangga karena memiliki Kelabbha Maja yang tak kalah indah dan menawan.
Secara epistemologi, Kelabbha Maja terdiri dari dua kata, yaitu Kelabbha yang diartikan sebagai tanah abu, dan Maja yang berarti nama dewa, atau sering disebut “Tempat Para Dewa”.
Warga setempat memercayai Kelabbha Maja sebagai tempat berdiamnya Dewa Maja, atau dewa bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah tersebut.
Karena sakralnya tempat itu, pengunjung dilarang menyebutkan kata-kata kotor seperti memaki dan lainnya saat di area lokasi tersebut.
Selain tebing yang mempunyai corak berwarna eksotis, terdapat juga batu keseimbangan yang terdiri atas tiga batu besar dan diyakini melambangkan bapak, ibu, dan anak.
Ketiga batu ini berdiri kokoh di tengah bukit, yang mana dulunya masyarakat setempat juga meyakini bahwa batu tersebut dijadikan altar persembahan korban bagi Dewa Maja.
Ketiga batu tersebut dikelilingi batu-batu granit yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Tempat ini merupakan pesona alam yang unik dan sudah terbentuk selama jutaan tahun dari berbagai jenis batu termasuk batu pasir merah dan deposit mineral yang membentuk lapisan demi lapisan.
Seiring dengan berjalannya waktu, peran Kelabbha Maja pun beralih dari yang awalnya berupa tempat pemujaan menjadi tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Akhir Oktober 2018 silam, Kelabbha Maja dinobatkan sebagai Surga Tersembunyi dan Terpopuler sehingga meraih juara satu dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2018.
Hal ini menjadi momentum yang tepat untuk memantik kecintaan masyarakat Sabu Raijua terlebih para wisatawan untuk menjelajahi pesona Rai Hawu (Pulau Sabu) yang tak kalah mengagumkan dibandingkan dengan daerah-daerah maupun negara-negara lainnya.
Puncak dari pencapaian yang luar biasa itu, pemerintah setempat bekerja sama dengan pemerintah Provinsi dan pusat untuk menyelenggarakan Festival Jelajah Kelabba Maja pada September 2019 lalu.
Festival Kelabbha Maja dilakukan dengan tujuan untuk mendorong dan memajukan aneka wisata baik itu budaya, kuliner, dan ekonomi kreatif. Salah satunya adalah memperkenalkan kain tenun Sabu Raijua yang mulai banyak diminati.
Saat ini, Infrastruktur jalan menuju ke Kelabbha Maja tidaklah sesulit dulu. Perjalanan bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Karena akses jalan yang sudah bagus sehingga perjalanan dari pusat kota (Seba) menuju ke Kelabbha Maja dapat ditempuh sekitar 1 sampai 1,5 jam perjalanan.
Rasa lelah selama perjalanan akan terbayar lunas dengan suguhan mahakarya yang luar biasa dari Sang Pencipta. Jadi, tunggu apalagi? Mari mengisi waktu liburan Anda dengan mengunjungi Kelabbha Maja yang merupakan surga tersembunyi di Sabu Raijua.