
WBN │ Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do menutup lokakarya Persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), bertempat di Aula Setda Kantor Bupati Nagakeo, (25/5).
Kutip Siaran Pers Prokopim, saat penutupan lokakarya, Bupati menegaskan bahwa kalian semua adalah the drivers bukan the passengers, (red;Pengemudi bukan Penumpang).
Lokakarya diselenggarakan selama dua hari oleh Kemendikbudristek dan Inovasi bersama Dinas P&K Nagekeo dengan rangkaian tatap muka interaktif, kunjungan sekolah, pleno, diskusi kelompok dan tanya jawab yang bermuara pada tujuan lokakarya.
Hari pertama diawali dengan cerita kontekstual oleh Kadis P&K Kabupaten Nagekeo tentang kesiapan Nagekeo dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Selanjutnya narasumber Kemendikbudristek memperkenalkan Kurikulum Merdeka secara mendalam dan detail.
Hari kedua, Tim melakukan kunjungan ke sejumlah sekolah diantaranya SDN Dhawe Dori, melihat langsung aktivitas pembelajaran dan pengelolaan perpustakaan.
Selain itu, para narasumber dari Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara juga berbagi praktik baik tentang adaptasi lMK sesuai situasi dan kondisi sekolah.
Akhir lokakarya menghasilkan sejumlah rekomendasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) sesuai dengan tugas dan fungsi masing – masing unsur, sebagai berikut, Dinas P&K, Balai Guru Penggerak, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, STKIP Citra Bakti, Kemendikbudristek.
Pertama, mengoptimalkan peran Fasda, guru penggerak dan pengajar praktik menjadi fasilitator di setiap kegiatan KKG, K3S, MKKS dan MGMP serta penguatan kelembagaan dan peningkatan kelembagaan dan peningkatan pembinaan profesi guru.
Kedua, menetapkan tim kurikulum operasional sekolah. Ketiga, melibatkan komunitas, para pegiat pendidikan, bermitra dengan LPTK. Keempat, menerapkan mata pelajaran Bahasa Inggris di jenjang sekolah dasar khususnya sekolah model sekolah yang dijadikan pilot project.
Sementara itu untuk PENGAWAS, melaksanakan sosialisasi Kurikulum Merdeka diatur oleh masing-masing jenjang diatur oleh MKPS dan KKPS (Minggu ke-4 Juni 2022), pendampingan ke sekolah, gugus oleh pengawas sebanyak 3 kali, rincian Juni 1 kali Minggu ke-4 dan Agustus 2 kali minggu kedua dan keempat, selanjutnya refleksi Implementasi.
Selanjutnya FASDA, sosialisasi IKM ke gugus-gugus, pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (assessment diagnostik dan pembelajaran berdiferensiasi model pelatihan in-on-in ( 18-23 Juni 2023; 3). Pendampingan aktivitas akan pembelajaran (belajar.id) Guru di Kabupaten Nagekeo saat sosialisasi.
Bupati Nagekeo, Don melalui sambutannya memberikan apresiasi kepada para peserta kegiatan lokakarya. Mereka akan menjadi orang yang bisa diandalkan memimpin dalam pembelajaran kurikulum merdeka, kata Bupati.
“Hari ini saya lihat semua kursi diisi dan saya mendapat ungkapan apresiasi atau pujian terhadap semangat para peserta dari sesi ke sesi selalu terlibat 100%. Ini berarti orang – orang terpilih yang berada di ruangan ini, tidak ada yang salah pilih. Saya percaya bahwa rekrutmen Fasda, Calon Guru Penggerak, para pengawas semua melalui seleksi dan orang yang hadir dalam ruangan ini membuktikan kalian pantas. Kalian semua adalah The Drivers. Kalian betul – betul the drivers bukan the passengers. Orang yang benar, orang yang bisa diandalkan memimpin dalam pembelajaran kurikulum merdeka”, ungkap Bupati Don
Bupati menambahkan, ada banyak pertanyaan ketika sesi sharing dari Bulungan, tentang apa yang sudah mereka lakukan di sana.
“Ini sebuah gambaran bagian dari lisan kita untuk melihat alur kita tetap jauh ke depan. Saya sangat yakin sekali bahwa sore ini bapak ibu sudah melihat peta itu dan masing-masing sudah dalam imajinasi membuat peta sendiri – sendiri”, tambah Bupati.
Bupati Don Bosco berpesan agar benar-benar mengejar ketertinggalan, bekerja cepat membangun SDM berkualitas sehingga pada saatnya berada dalam barisan generasi emas 2045.
“Membaca dan melihat rekomendasi akhir tadi saya sangat yakin bahwa tuntunan mulai dari kehadiran Pak Zulfikri dan Tim serta semua yang sudah terlibat dalam kegiatan lokakarya ini, sudah membantu kita. Kalian sudah mendorong kami lebih cepat memahami bagaimana menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka ini”, harap Bupati Don.
Sumber : Protkompim
WBN│Wil