Woow, Viral jika Para Jendral Alumnus Lemhanas dan Pengusaha Top Bandung Bahas Ancaman Khilafah

Sementara Sukanto Aliwinoto pengusaha sukses Pemilik Kampung Daun, asal Bandung mengakui kalau kehadiranya dalam acara tersebut ingin berkiprah untuk memberikan ide maupun gagasan yang bisa membantu Masyarakat ke dan Pemerintah keluar dari masa krisis. Dengan sekuat tenaga bisa tetap menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat kecil.

“Dalam kondisi tidak bekerja atau tidak punya pegangan hidup, biasanya akan mudah terpengaruh oleh ajakan mengarahkan ke hal-hal yang tidak baik termasuk ajakan dari kelompok tertentu termasuk gerakan Khilafah. Kami juga ingin memberikan gagasan maupun ide yang bisa membantu pemerintah dalam mengatasi krisis ideologi ini,” terangnya.

Chandra Owner BTC, mengatakan hal senada “bahwa salah satu upaya untuk menekan radikalisme dan intoleran, antisipasinya kita harus banyak ciptakan Lapangan kerja bagi Masyarakat secara luas dan merata.

Yohanes Ketua FOKTI mengeluhkan bahwa Para Pengusaha khususnya Warga Keturunan sering jadi Kambing Hitam, yang tidak jelas, apalagi bila dibumbui sentimen politik identitas yang mengarah pada sikap2 yang Rasial, ini akan sangat berbahaya, untuk mengatasi hal tsb kita harus bersatu dan jangan mudah diadu domba.

Brigjen TNI ( P) Rusyiadi  “Ancaman bangsa saat ini adalah Komunisme, dan Ideologi yang mengatas namakan agama, baik NII maupun Khilafah, namun yang saat ini terlihat jelas-jelas muncul ditengah-tengah masyarakat adalah Ancaman-ancaman yang bersifat Extrim kanan, yang mengatas namakan agama, seperti konvoi khilafah dll, sehingga harus segera diantisipasi dengan keras dan Tegas .” Ujarnya

Brigjen Yunias Tobing Menyatakan : bahwa untuk bentengi ideologi Khilafah ini masyarakat harus Benar2 faham Pancasila dg sebenar2nya yang bisa diaplikasikan dengan nyata dalam kehidupan sehari-sehari , bukan hanya sekedar sebuah teks dan hafalan belaka.

Ferry yang dikenal sebagai pengusaha outlet menambahkan “bahwa kita semua harus lebih cinta Indonesia karena kita semua hidup di Indonesia dan rekan-rekan Pengusaha keturunan untuk menguatkan jiwa Persatuan dan Kesatuan harus meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan, berbaur dengan inten dengan masyarakat lokal dilingkunganya masing-masing jangan terkesan menjaga jarak.” Ucapnya.

Acara silaturahmi ini berlangsung Hangat dan Penuh Kekeluargaan , serta semua sepakat Bahwa acara semacam ini akan dilaksanakan Routin setiap Bulan, Ngopi sambil berbagi pengalaman baik yang menyangkut masalah ideologi, keamanan , ekonomi kreatif dll, berdialog isue2 yang hangat di Indonesia , bertempat disekitaran Wilayah Bandung raya.

Closing Statement Terakhir dari Marsdya Dede Rusamsi .mantan Kasum TNI , mengingatkan Hendaknya Rekan2 Perwira Tinggi bisa lebih peka dengan Situasi dan Keadaan saat ini, Khilafah ini bukan Sekedar ancaman Main-main, tapi jelas-jelas nyata sudah didepan mata, apalagi ini merupakan gerakan International, Pengusaha dan aktivis saja masih tinggi kepedulianya apalagi kita sebagai Jendral harus bisa lebih peduli lagi, jangan sampai kita terlena, dan jangan berpangku tangan saja, jika kita para jendral bergandeng tangan Dengan Para Pengusaha, didukung para Aktivis akan menjadi suatu kekuatan Penangkal yang luar biasa, dan kegiatan ini diharapkan bisa dilaksanakan Secata routin tiap bulan, sehingga betul2 ada kebersamaan yang nyata diantara kita semua, para Pati, pengusaha dan para aktivis. ” demikian sebagai Closing statment dari Mardya Dede. (ndra)

Share It.....