
WBN │ Tidak sedikit Warga Desa Nginamanu di Kecamatan Wolomeze, Kabupaten Ngada, NTT secara terbuka menyampaikan kerinduan mereka untuk di datangi langsung oleh Bupati Ngada pada saat mereka menggelar berbagai produk karya masyarakat lokal seperti produk-produk kerajinan tangan yang disertai pertunjukan seni budaya yang mereka gelar selama tiga hari, dengan mengikuti Festival Ekologi Flores mulai tanggal 13 Oktober – 15 Oktober 2022, bertempat di Desa Nginamanu Ngada.
“Kami datang ke festival ini dengan membawa berbagai macam hasil karya kami masyarakat kecil, termasuk karya seni budaya yang ada desa ini. Kami rindu Pa Bupati dan para Anggota DPRD Ngada bisa hadir langsung di tempat ini untuk bisa memberikan dorongan dan semangat kepada kami masyarakat kecil di kampung, tetapi sejak hari pertama tidak kelihatan, mungkin padat kegiatan di kota sana”, tutur sejumlah warga desa dan tokoh saat ditanyai tim media ini di Desa Nginamanu, (14/10/2022).
Rangkuman media ini, (14/10/2022), Bupati Ngada Paru Andreas dan Wakil Bupati Raymundus Benda berhalangan hadir langsung di lokasi karena berhalangan kegiatan yang sudah dijadwalkan.
“Bupati dan Wakil Bupati menyampaikan minta maaf karena tidak dapat hadir langsung di tempat ini. Pa Bupati mengikuti acara Pesta Perak, sedangkan Pa Wakil Bupati mengikuti agenda sidang bersama DPRD Ngada di Bajawa. Saya mendapat amanat untuk perwakilan dan hadir di tempat ini. Atas nama Bupati Ngada, saya menyatakan secara resmi membuka Festival Ekologi Flores di Desa Nginamanu, Kecamatan Wolomeze Ngada”, ungkap Staf Ahli Bidang Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Ngada, Todis Reo, (14/10/2022).
Kepada wartawan, Ketua Panitia penyelanggara, Emanuel Djomba mengatakan Panitia Festival Ekologi Flores juga mendambakan kehadiran Bupati Ngada dan para elit lokal untuk dapat secara langsung menyerap berbagai hal dalam kerinduan masyarakat kecil.
“Kami juga merindukan dan mendambakan kehadiran Bupati Ngada dan para elit lokal untuk dapat secara langsung menyerap berbagai hal dari kerinduan masyarakat. Ada banyak hal yang sebenarnya bisa dilihat langsung disini, yang berikutnya berkaitan dengan kebijakan politik untuk masyarakat. Ini sebenarnya merupakan kegiatan masyarakat. Yang mengerjakan ini adalah masyarakat sendiri. Masyarakat sendiri lah yang terlibat langsung di dalamnya, sedangkan kami dari Yayasan hanya bersifat menfasilitasi kebutuhan dan kerinduan rakyat. Sebagai panitia kami sudah beberapa kali meminta audiensi dengan pemerintah teratas, tetapi kemudian sampai dengan kemarin kami belum mengetahui disposisi. Bagi kami kehadiran pemerintah tingkat teratas sangatlah penting, tetapi itu mungkin hanya dari sudut pandang kami. Tidak hanya masyarakat yang merindukan, sebagai pihak swasta, kami juga merindukan, tapi ya kecewa juga, kita mau bilang apa”, ujar Eman Djomba.
WBN