WBN │ Barisan Patriot Pejuang Merah Putih atau disingkat BP2MP melaksanakan rapat paripurna sekaligus pelantikan BP2MP, bertempat di Aula Gedung Bandung Trade Center Pasteur, Sabtu (21/5).
Dalam Pelantikan Tsb Terpilih secara Aklamasi Ketua Umum Ir Anton Tagor Alias Abu Yasir mantan Panglima Combatan NII yg sudah Kembali Kepangkuan NKRI, Sekjen Sdr Adhi Rustandi dan bendahara Sdr Akit AY. Bersama sekitar 68 Orang Pengurus utk tingkat Propinsi dan Kabupaten dari berbagai wilayah, Khususnya jawa Barat , jawa Tengah jawa Timur , DKI Jaya dan Banten.
Hadir mengikuti acara diantaranya, Ketua Dewan Pembina BP2MP, Marsdya Purn Dede Rusamsi mantan Wakasau, Marsda Purn M Harvin mantan Dan Group Paspampres, mantan Kadiv Humas Polri, Irjen Purn Anton Charliyan, Ketua Exponen 98 Jabar, Budi Hermansyah, jajaran Penasihat, Ketua lintas Agama, Yohanes, mantan Wk Ketua DPRD, Thony Easy, Ketua Aliansi Buruh, Ucu.
Dede Rusamsi yang juga merupakan mantan Wagub Lemhanas berharap BP2MP bisa menjadi garda terdepan yang mampu melawan faham khilafah yang radikal dan intoleran.
Selaku Ketua Dewan Pembina BP2MP, Dede yang juga dikenal sebagai tokoh nasional anti intoleran dan radikalisme di Indonesia menghimbau kehadiran BP2MP harus membawa angin segar dalam membantu aparatur negara menjaga keutuhan NKRI.
“Dalam barisan ini telah bergabung berbagai elemen, individu dan komunitas nasionalis yang siap berjuang sampai titik darah penghabisan untuk melawan siapapun yang akan merong-rong Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, maka sepantasnya BP2MP dapat diandalkan sebagai salah satu garda terdepan untuk keutuhan NKRI”, ungkap Dede Rusamsi.
Berdasarkan data yang dirangkum, sejumlah elemen yang sudah bergabung dengan BP2MP diantaranya para mantan TNI Polri, mantan Combatan NII yang sudah kembali ke pangkuan NKRI, Exponen 98, Tokoh Lintas Agama, Tokoh Adat dan Budaya, Tokoh Ormas, Tokoh Buruh serta Akademisi.
Dede Rusamsi menguraikan, selama ini radikalisme dan terorisme berlindung dibalik ideologi Khilfah atas nama Agama. Tidak realistis dan tidak jelas arah tujuanya. Ideologi tersebut sebetulnya dimunculkan hanya untuk menutupi hasrat sekelompok manusia serakah yang ingin berkuasa dengan cara membodohi masyarakat yang tingkat pendidikanya masih rendah.
Mirip senada diungkapkan oleh Irjen Purn Anton Charliyan selaku salah satu tokoh pejabat yang pertama kali berani secara terang-terangan melawan golongan radikal dan intoleran.
“Hadirnya BP2MP ini diharapkan bisa membawa angin segar untuk bisa membantu aparat keamanan dalam menjaga keutuhan NKRI dengan Nyata. Bersama BP2MP telah tergabung berbagai elemen, individu dan komunitas yang berjiwa nasionalis, yang siap berjuang sampai titik darah penghabisan”, Irjen Purn Anton Charliyan.
Memerangi dan melawan faham-faham intoleran dan radikalisme, sambung Irjen Purn Anton Charliyan, jangan hanya sekedar slogan belaka, agar NKRI tidak hancur seperti negara timur tengah yang terjebak dan dikelabui ideologi khilafah atas nama agama.
Lebih lanjut, mantan Dan Kopasgat TNI AU, Marsekal Muda Purn M Harfin menjelaskan, berdasarkan fakta sejarah, ideologi khilafah tidak pernah membawa kedamaian bagi sesama umat, khususnya Umat Muslim.
“Bahkan Keluarga Rosul saja di bunuh oleh golongan garis keras yang dikenal sebagai kelompok Khawarij, yang merupakan cikal bakal awal golongan intoleran dan radikalisme yang saat ini berkembang”, Marsekal Muda Purn M Harfin.
Marsekal Muda Purn M Harfin menegaskan bahwa ideologi khilafah sangat berbahaya.
“Lybya dan Suriah saja hancur akibat propaganda dan hoax yang diciptakan oleh kelompok tersebut dan dampaknya saat ini menjadi negara miskin. Itu disebabkan oleh masyarakatnya yang mudah terpropokasi serta lebih percaya pada Isyu. Jangan sampai hal demikian terjadi pada masyarakat kita jika kita tidak ingin jadi seperti mereka”,tutup Marsekal Muda Purn M Harfin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Penasihat, Pdt Yohanes menyampaikan BP2MP harus mampu bergandeng tangan, menjaga kekompakan, hindari intrik-ntrik dari dalam, karena sebuah organisasi hancur biasanya bukan karena serangan dari luar tetapi karena adanya keretakan dari dalam.
WBN│Tim │Editor-Aurel