Tradisi Crowokan, di Desa Sukadadi Arahan yang Nyaris Punah

WBN| INDRAMAYU – Tradisi Crowokan atau istilah lain pembagian adep-adep merupakan Upacara Tradisional di Kabupaten Indramayu yang Nyaris Punah. Biasanya acara ini sebagai simbol keberkahan pengantin usai melaksanakan ijab kabul (resepsi). Crowokan adalah upacara tradisional yang biasa dilaksanakan masyarakat Kabupaten Indramayu. Saat ini, Upacara crowokan dapat dikatakan nyaris punah karena hanya masyarakat di Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu saja yang masih melaksanakan upacara tersebut, Jumat (18/11/2022).

 

Menurut Kepala Desa Sukadadi Kuwu Caswita panggilan akarabnya (Lencos) mengatakan, bahwa Masyarakat Kabupaten Indramayu dapat dikatakan sebagai makhluk yang membudaya, hal itu dikarenakan mereka masih menjaga sekaligus melestarikan tradisi dan kebudayaan mereka secara turun temurun.

Foto istimewa Anton K

Dengan kata lain, manusia saling berkorelasi satu sama lain, dan proses ini terjadi secara berulang yang pada akhirnya membentuk suatu kebiasaan. Unsur keberulangan inilah yang pada dasarnya melatar belakangi lahirnya kebudayaan. Kebudayaan yang selanjutnya mempunyai posisi fundamental dalam menggerakan dan memotori perkembangan dan dinamika peradaban manusia, ujar Caswita.

Menurutnya, kehidupan manusia memuat segala bentuk perwujudan simbol-simbol kebudayaan, meski istilah kebudayaan belum disematkan dalam setiap aktivitas mereka. Ritual, rasionalitas lokal, bangunan bahkan agama menjadi suatu simbol kebudayaan yang dimaknai dan dihidupi secara terus menerus.

“Simbol-simbol kebudayaan kebudayaan memang mempunyai andil besar dalam perkembangan sejarah kehidupan manusia.

“Masyarakat dengan pola kehidupan yang agraris, masyarakat Kabupaten Indramayu

dari berbagai simbol dan makna tradisi yang masih eksis hingga kini mengandaikan bahwa masyarakat sangat menghargai warisan leluhur mereka. Bisa saja mereka meninggalkan warisan-warisan leluhur yang dirasa sudah tidak relevan dengan masa kini.

Lanjut Caswita, budaya crowokan ini disajikan dalam acara hajatan pernikahan, crowokan (adep-adep) merupakan hidangan utama yang biasanya disajikan dengan ayam bakar utuh pada saat prosesi temu kedua mempelai pengantin.

Dalam prosesi temu pengantin tersebut, kedua mempelai saling berhadapan, untuk kemudian saling tarik menarik ayam bakar, untuk mendapatkan dagingnya. Setelah itu kedua mempelai saling menyuapi dengan nasi adep-adep. Berdasarkan prosesi acara yang berhadap-hadapan, berbagai sumber mengatakan nama “adep-adep” ini untuk menggambarkan kedua mempelai yang saling berhadapan.

Lanjut Caswita, makanan dengan isian yang sederhana ini ternyata memiliki rasa yang begitu kompleks ketika dinikmati. Seiring berjalannya waktu, makanan adep-adep atau crowokan ini tidak hanya disajikan dalam acara pernikahan saja, tetapi sudah mulai dijual untuk masyarakat umum, jelasnya. (Anton K)

Share It.....