Reses Anggota DPRD Ngada Bene Lagho Tekankan Masyarakat Kembali Rajut Persaudaran Setelah Pemilu

Pers Warisan Budaya Nusantara

Reses pertama Anggota DPRD Ngada, NTT, Benediktus Lagho, S.Pd, asal Daerah Pemilihan Golewa raya dari Partai Demokrat, disambut hangat Warga Todabelu, Kecamatan Golewa, pada Jumat, (13/12/2024).

Selain Anggota DPRD Benediktus Lagho, turun bersama dalam reses tersebut, Ketua Fraksi Amanat Demokrat DPRD Ngada, Don Bosko Ponong dan anggota fraksi lainnya, Florianus Rero.

Disaksikan WBN, Jumat (13/12/2024), Reses Persidangan I DPRD Ngada dalam rangka Pembahasan dan Penetapan RANPERDA APBD Ngada Tahun Anggaran 2025 juga diwarnai titipan aspirasi masyarakat kepada perwakilan mereka melalui Fraksi Amanat Demokrat.

Anggota DPRD Ngada, Benediktus Lagho dalam sapa sambutan awalnya mengajak seluruh masyarakat kembali merajut persaudaraan, persatuan kesatuan, dan kekompakan usai Pemilu DPRD dan Pemilu Kepala Daerah, Wakil Kepala Daerah Serentak tahun 2024.

“Pertama-tama saya mengajak kita semua dengan rasa persaudaraan yang tinggi, marilah bersama-sama kita rajut kembali persaudaraan sebagai Warga Ngada yang bersatu padu dan kompak dalam mengisi agenda-agenda pembangunan daerah kita. Kita mengikuti pemilu demokrasi dengan cara mendukung jagoan masing-masing, apakah itu saat memilih wakil rakyat maupun ketika memilih paket pemimpin daerah, semuanya sudah terlaksana dengan aman, lancar dan tertib. Tetapi kita sadar bahwa kondisi sosial maupun psikologis masyarakat setelah pemilu cenderung terbawa, bahkan terkotak-kotak. Untuk itu saya sebagai salah satu wakil rakyat Ngada dan kami dari Fraksi Amanat Demokrat DPRD Ngada mengajak marilah bersama-sama kita rajut kembali persaudaraan. Jika ada keretakan ataupun kerenggangan atas bawaan pemilu wakil rakyat maupun pemilu pemilihan kepala daerah, setelah pemilu tugas kita adalah merajut kembali persaudaraan untuk menata dan mengawal masa depan Ngada”, ungkap Anggota DPRD Ngada, Benediktus Lagho, pada Jumat, (13/12/2024).

Sementara itu Ketua Fraksi Amanat Demokrat DPRD Ngada, Don Bosko Ponong dalam salah satu penegasannya menyampaikan kepada masyarakat, bahwa reses bersama yang dilakukan oleh Fraksi Amanat Demokrat, berangkat dari refleksi perjuangan menyuarakan serta mengawal aspirasi masyarakat di lembaga dewan dilakukan secara bersama-sama, saling bersinergi antara wakil rakyat yang satu dengan wakil rakyat lainnya.

“Dalam reses kali ini kami dari Fraksi Amanat Demokrat hadir lengkap guna menjemput aspirasi masyarakat. Hal ini kami tempuh atas refleksi fraksi kami, bahwa perjuangan menyuarakan dan mengawal aspirasi masyarakat di lembaga dewan itu, dilakukan secara bersama-sama, saling bersinergi antara wakil rakyat yang satu dengan wakil rakyat lainnya. Kami yakin aspirasi yang disampaikan akan berkaitan langsung dengan tugas-tugas kami secara fraksi serta keberadaan kami di komisi-komisi lembaga dewan. Maka kehadiaran bersama-sama seperti ini sangat efektif bagi dalam merekam gagasan masyarakat yang disampaikan melalui kami selaku wakil rakyat”, papar Ketua Fraksi Amanat Demokrat DPRD Ngada, Don Bosko Ponong, (13/12/2024).

Rangkuman WBN, kepada Fraksi Amanat Demokrat, Warga Todabelu menyampaikan sejumlah aspirasi mereka untuk diperjuangkan oleh wakil rakyat baik secara perorangan maupun melalui faksi dan komisi kedewanan, diantaranya atensi pengalihan status Kelurahan Todabelu menjadi Desa Todabelu, penataan parkiran Pasar Malanuza, jalan masuk ke Puskesmas Koeloda dan Pasar Malanuza agar ditingkatkan ke hotmix, penataan pemakaman umum lingkungan Todabelu yang membutuhkan sentuhan anggaran termasuk kebutuhan untuk pengerjaan jalan masuk dan jembatan menuju lokasi pemakaman. Berikutnya, pembangunan tembok penyokong di belakang kampung kelurahan Todabelu dan perhatian bantuan modal usaha untuk UMKM Warga Kelurahan Todabelu.

Warga juga meminta agar tugas pemungutan retribusi Pasar Malanuza dievaluasi kembali, dan sebaiknya menjadi kewenangan dinas pendapatan daerah, sementara dinas perhubungan daerah difokuskan ke urusan pengaturan lalu lintas.

Sel;ain itu, warga Todabelu juga mendesak lembaga dewan memperjuangkan pembangunan jalan lingkar luar dari Wolokela ke Rumah Sakit Late, sebab akses jalan menuju Rumah Sakit Late untuk warga Golewa dan Golewa Selatan sangat jauh, jika harus melewati rute yang ada yakni melalui Turekisa.

Warga juga meminta Lembaga Dewan membantu urusan penyelesaian kepasatian hukum status tanah SDN Koeloda yang selama ini selalu bermasalah.

Aspirasi disampaikan juga dari elemen pendidikan, yang meminta perhatian lembaga dewan dan pemerintah untuk pembangunan pagar tembok SMPN 4 Golewa, sebab kintal sekolah dipenuhi hewan ternak.Akibat tidak adanya ruang pembatas untuk lingkungan sekolah, sering terjadi kasus-kasus pencurian, yang terakumulasi mengganggu proses belajar mengajar maupun upaya peningkatan mutu lembaga pendidikan.

Terpantau, kepada para wakil rakyat, warga juga mewacanakan pikiran untuk dilakukan pemekaran kecamatan Kecamatan Golewa Timur.

Terhadap berbagai keluhan aspirasi masyarakat, Fraksi Amanat Demokrat menyampaikan semuanya diterima, selanjutnya dipetakan, dikaji dan disuarakan, dengan melihat sisi regulasi serta ruang-ruang anggaran ataupun kebijakan yang ada di daerah.

Anggota DPRD Benediktus Lagho juga menyerahkan bantuan kursi sejumlah 100 (seratus) unit yang dibelanjakan dari dana reses. Kursi tersebut untuk membantu kebutuhan warga saat acara atau kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

“Uang reses saya sebesar Rp.28 juta, dipotong pajak, bersih sekitar Rp.26 juta. Kemudian dibagi dua karena ada dua titik reses, yakni Todabelu dan Watunai. Dari itu kita membeli juga kursi yang diserahkan kepada masyarakat sendiri, guna membantu urusan kebutuhan warga saat acara atau kegiatan-kegiatan kemasyarakatan. Semoga berguna, dan saya bersama teman-teman dewan juga minta maaf jika kehadiaran kami penuh kekurangan atau keterbatasan. Saya minta marilah kita merajut persaudaraan dan kekeluargaan demi  menatap dan menata masa depan daerah kita”, tutup Anggota DPRD Ngada, Benediktus Lagho.

 

WBN News

Share It.....