Flores : Puluhan Juta Uang Pemda Mengalir Ke Media Seleksi, Benar Kah?

Foto Ilustrasi

WBN│NTT– Diskusi terbatas internal Pers Warisan Budaya Nusantara, Cabang Redaksi Provinsi NTT, Wilayah Berita Kepulauan Flores dan Lembata, yang dijaring secara online, (30/10) malam, diprakarsai Korwil Fl ?ores Lembata, Wilbrodus Wu No dan persetujuan Pemimpin Redaksi WBN Cabang NTT, mengangkat sebuah topik menarik, Flores, Diduga Puluhan Juta Uang Pemda Mengalir Ke Media yang diseleksi, Benar Kah?.

Selaku Koordinator Pers WBN Wilayah Kepulauan Flores Lembata, NTT, menurut Wilibrodus Wu No, fenomena ataupun dugaan liar tersebut harus bisa dijadikan sebagai salah satu bahan perhatian masyarakat NTT secara umum, untuk mencaritahu lebih mendalam, jika hal demikian benar, maka perlu dicaritahu dasar-dasar hukum dan ketentuan yang dipakai sebagai rujukan aliran dana yang cenderung tidak dibuka secara terang benderang kepada publik, atau dengan kata lain tercium ada aroma praktek tersebut, namun tidak terbuka kepada masyarakat. Menurut Wil Wu No, topik-topik seperti ini harus bisa diuraikan secara baik, termasuk dengan mengangkat sisi-sisi posiitif dan ataupun negativnya, jika ada praktek aliran dana ke rekening media sebagai bentuk kerjasama atau apapun namanya. Sebab, kata dia, di bumi Flores, nyanyian-nyanyian publik dengan judul seperti ini selalu saja muncul hingga kolom-kolom media sosial.

“Ini sebuah fenomena yang ada, namun tiada. Saya merasa praktek seperti itu ada namun tiada. Dari sisi wacana publik, topik ini sudah seringkali diangkat secara liar ke permukaan, yang artinya ada perdebatan tentang itu, namun uraiannya selalu kabur sejak sebelum saya menjadi orang pers sampai saat ini saya menjadi wartawan. Pers diamini sebagai salah satu pilar bangsa dan tentunya juga menjadi pilar daerah, maka harus berani mendiskusikan hal-hal seperti ini untuk bisa dicermati secara lebih mendidik dan lebih mendalam. Kita tidak bisa membiarkan wacana ataupun fenomena pikiran rakyat terhadap dunia pers itu tidak mendapat penjelasan secara memadai”, ungkap Wili Wu No.

Dalam diskusi yang sama, Biro Hukum Pers WBN Cabang Redaksi NTT, Mbulang Lukas, SH memaparkan sejumlah isyu dan referensi data terkait dugaan adanya fenomena Puluhan Juta Rupiah Uang Pemda tertentu Mengalir Ke Media-Media seleksi, Ada Apa.

“Saya cukup mengenal baik dunia Pers, dan saat ini saya juga menjadi bagian penting dari Pers. Saya bukan orang asing untuk Pers, dan lagi-lagi saat ini saya berada dalam gerbong pelayanan Pers WBN atau Pers Warisan Budaya Nusantara Cabang Redaksi NTT. Isyu dan sebaran dugaan data tentang adanya aliran uang Pemda tertentu di Bumi Flores kepada media-media seleksi, dan itu terjadi pada termin-termin tahun anggaran daerah, katakanlah tidak kepada semua media, tetapi menyasar ke media-media yang dinilai sebagai media seleksi misalnya, dan bernama kerjasama, saya kira itu bukan lagi hal asing, sebab itu terjadi di depan mata. Saya sarankan WBN terpanggil mengurai fenomena tersebut, dalam arti mengabarkan kepada khalayak secara betul-betul terurai terhadap kegelisahan-kegelisahan seperti ini, agar masyarakat tidak tersesat membangun multi tafsir berdasarkan pemahaman bebas. Bisa saja ditafsir seenaknya karena fenomena bertajuk dugaan uang pemda mengalir ke media, itu sebuah isyu peka dan padat arti. Sejauh ini terkait isyu-isyu seperti ini memang tidak perna mendapat porsi penjelasan secara benar-benar akurat untuk khalayak, sehingga berdampak tafsir bebas. Salah siapa. Jangan salahkan publik berpikir dan menafsir. Itu hak mereka”, ungkap Mbulang Lukas, SH.

Rangkuman diskusi internal media ini, Pemimpin Redaksi Cabang WBN NTT, Aurelius Do’o dalam sejumlah pikiran mengetengahkan, WBN tidak alpa mengamati apakah ada pola-pola demikian, pola aliran dana daerah sebagaimana seringkali didengungkan publik.

“Sebagai Insan Pers dan cabang redaksi, sejauh ini kita tidak alpa mengamati daerah. Ini sudah menjadi rahasia umum yang tidak layak dibantah begitu saja, sebab isyu maupun diskusi-diskusi bertajuk seperti ini, bukan lagi menjadi barang langka di bumi Flores. Yang harus dilakukan diantaranya adalah pendidikan informasi publik secara lebih terurai dan benar. Jika ada praktek demikian, sudah waktunya hal itu dijabarkan secara terang benderang kepada khalayak oleh pihak-pihak terkait yang terlibat pada siklus anggaran tersebut, dalam hal ini pemberi maupun penerima”, kata Aurel.

Pers WBN, lanjutnya, akan terus berkarya di seluruh Indonesia, dan WBN NTT tidak menutup mata mengamati dan terus menyelami berbagai riak publik atas dunia Pers di NTT.

WBN│N.Filemon│Red

Share It.....