Media Warisan Budaya Nusantara
Tulang-tulang prajurit perang: mengungkap realitas mengerikan.
Hari paling berdarah di Inggris abad pertengahan.
Pada hari yang dingin di bulan Maret 1461, padang rumput tenang di Towton, Yorkshire, berubah menjadi medan pertempuran paling kejam dalam sejarah Inggris.
Di tengah badai salju yang menggila dan angin yang meraung, dua pasukan besar bertarung sengit dalam salah satu konflik penting dari Perang Mawar (Wars of the Roses).
Pertempuran ini, dikenal sebagai Pertempuran Towton, adalah salah satu pertempuran paling mematikan di abad pertengahan Inggris.
Diperkirakan lebih dari 50.000 tentara terlibat dalam pertempuran ini, dengan korban tewas mencapai ribuan. Para sejarawan memperkirakan bahwa sekitar 28.000 prajurit tewas dalam waktu sehari, menjadikannya hari paling berdarah dalam sejarah militer Inggris.
Pertempuran ini merupakan titik balik dalam Perang Mawar, di mana pasukan York berhasil mengalahkan Lancaster, membuka jalan bagi Edward IV untuk naik takhta.
Namun, cerita paling mencekam tentang Towton tidak hanya datang dari catatan sejarah, tetapi juga dari penemuan arkeologi modern. Pada tahun 1996, para arkeolog menemukan sebuah kuburan massal yang diyakini berasal dari Pertempuran Towton. Tulang-tulang yang ditemukan memberikan gambaran mengerikan tentang realitas perang abad pertengahan. Banyak kerangka menunjukkan luka parah akibat senjata seperti pedang, kapak, dan panah. Beberapa tengkorak bahkan memiliki bekas luka yang menunjukkan serangan brutal dari belakang atau saat mereka sudah terjatuh.
Penelitian terhadap tulang-tulang ini mengungkap bagaimana para prajurit bertarung hingga napas terakhir, serta bagaimana mereka menderita cedera yang sangat traumatis. Kuburan massal ini juga memberikan wawasan tentang kondisi fisik para tentara, banyak dari mereka masih remaja atau pemuda muda, dengan tubuh yang sudah menunjukkan tanda-tanda kelelahan akibat latihan militer keras sebelum pertempuran.
Pertempuran Towton bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan; ini adalah pengingat akan kebrutalan dan biaya manusia dari perang abad pertengahan. Melalui penemuan ini, sejarawan dapat lebih memahami dampak emosional, fisik, dan psikologis dari pertempuran tersebut pada individu dan masyarakat.
*]
