
Media Warisan Budaya Nusantara
Salah satu rohaniwan Gereja Katolik kelahiran Bajawa Flores NTT (14/9/1967) yang juga pernah dinobatkan sebagai salah satu tokoh dari 21 Tokoh Kristiani Indonesia tahun 2020 versi Majalah Narwastu Jakarta, Dr Rofinus Neto Wuli Pr, S.Fil Msi (Han), sukses menggelar acara Peluncuran dan Bedah Buku karyanya yang ketujuh berjudul Manajemen Konflik Servant Leadership dan Damai Berkelanjutan.
Kegiatan dilaksanakan di Patronat MBC Bajawa, pada Jumat (30/5/2025) mulai pukul 8.00 sampai pukul 12.00 Wita.
Buku yang dibingkai dengan foto sampul almarhum Paus Fransiskus Berlutut Mencium Kaki Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, pada akhir ret- ret spiritual dua hari dengan para pemimpin Sudan Selatan di Vatikan 11 April 2019, menghadirkan nara sumber pembedah buku, sinopsis buku oleh Ibu Diana Damayanti, Editor Penerbit Buku Kompas.
Selain itu menghadirkan Pembicara 1, Komjen Pol Prof Dr Chryshnanda Dwilaksana, dari Kalemdiklat Polri serta Guru Besar Tetap STIK /PTIK Jalarta. Pembicara 2, Dr Rafael Octavuanus Byre, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Flores. Pembicara 3, Pastor Charles Lamaberaf, SVD, Sosiolog, Dosen Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero Indonesia. Acara dipandu moderator Rhenald Meo M han.
Pantauan media WBN, Bupati Ngada Raymundus Bena membuka langsung kegiatan Peluncuran Buku. Bupati Ngada memberikan apresiasi sebesar besarnya kepada Romo Rofinus Neto Wuli, sebagai imam gereja Katholik, tokoh dan putera kelahiran Bajawa Flores, atas berbagai prestasi membanggakan, yang telah dilahirkan dalam dedikasi pelayanan untuk kebaikan bersama.
Bupati Ngada dalam sambutannya, mengatakan acara Peluncuran dan Bedah Buku sebagai kegiatan ilmiah yang krusial, dan wujud nyata komitmen meliterasi pemikiran mendalam, untuk terus memajukan kualitas manusia dalam perjalanan perutusan di dunia.
Buku Manajemen Konflik Servant Leadership dan Damai Berkelanjutan, karya Romo Doktor Rofinus Neto, diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas 2025, PT Kompas Media Nusantara, Editor Diana Damayanti dan Gregorius Billy Gustav, Desain Sampul Novy Rahma, tebal 328 halaman.
Mantan Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Profesor Ir Purnomo Yusgiantoro dalam kata pengantar buku menyebut buku Manajemen Konflik Servant Leadership dan Damai Berkelanjutan, merupakan hasil pengembangan dan pemutakhiran desertasi Romo Rofinus Neto di Universitas Negeri Jakarta 2019.
Sebuah karya pikir besar yang menarik nilai nilai universal dari praktik pelayanan sektor Pertahanan Keamanan untuk diterjemahkan ke dalam ilmu ilmu manajemen dan resolusi konflik.
Buku ini memberikan terobosan ilmiah yang unik untuk menggali relevansi nilai nilai moral keagamaan dan mewujudkan dalam nilai kehidupan nyata.
Salah satu keunggulan dari buku ini adalah memberikan landasan dan keinginan intelektual untuk meneliti manajemen konflik dan penerapannya di Indonesia.
Lebih lanjut Uskup Agung Ende Flores, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD dalam sambutan buku memberi refleksi tajam dan sangat mendalam.
Uskup Budi menyentil peristiwa Diktator Libia, Muammar al Gadddafi saat memberikan serangan balasan penuh dendam kepada negara Swiss, yang adalah negara yang sangat demokratis dan konsekuen menerapkan kedaulatan hukum.
Hanya karena Polisi Swiss menahan Putra Gaddafi bersama istrinya di Jenewa atas tindakan menyiksa fisik seorang pembantu. Kemudian Diktator Libia, Muammar al Gadddafi mendesain dan memberikan rangkaian serangan balasan penuh dendam kepada negara Swiss.
Uskup Mgr Budi Kleden menekankan makna untuk rakyat dan para pemimpin. Ketersinggungan dan dendam Diktator Gaddafi berkaitan erat dengan keangkuhan.
Semakin sering orang merasa tersinggung, semakin tinggi tingkat keangkuhan, kata Uskup Mgr Budi Kleden SVD.
Kuasa dan Jabatan dapat membuat orang menjadi angkuh. Namun sejarah kehidupan mengenal sejumlah tokoh yang menghidupi servant leadership. Yesus dari Nazaret adalah salah satu diantaranya.
Buku Karya Romo Rofinus Neto, kata Uskup, pasti menjadi sumber inspirasi baik bagi para pemimpin maupun untuk para anggota.
Karya buku Putra Sulung enam bersaudara dari pasutri almarhum ayah Antonius Wuli dan Ibu Katharina Paba, Romo Rofinus Neto, juga mempersembahkan gagasan dan tindakan nyata untuk mengatakan masalah konflik di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Prof Dr Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, selaku Uskup Ordinariat Umat Katolik di lingkungan TNI Polri, Ordinariatus Castrensis Infonesia, dalam Prolog Buku Servant Leadership, suatu upaya mempersatukan bangsa.
Sementara itu Sang Penulis Buku, Romo Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil.,M.Si (Han), dalam kata sambutannya saat peluncuran dan bedah buku, mengucapkan hormat dan.terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan kontribusi langsung maupun tidak langsung atas perjalanan karya buku ketujuhnya hingga berhasil diluncurkan dan dibedah.
“Saya sungguh diliputi nuansa kebatinan penuh syukur kepada Tuhan san bersujud, berdoa dengan rendah hati memaknai setiap momenttum pencapaian dalam hidup ini, atas setiap nikmat anugerah yang dihargai saat ini. Jikalau saya boleh ada, sebagaimana ada ku, saat ini dengan semua pencapaian, maka ini semua semata mata hamya karena penyelenggaraan ilahi. Hanya karena kuat kuasa berkat jamahan Tuhan Yesus serta penyertaan Bunda Maria, acara peluncuran dan bedah buku anak ideologis ku yang ketujuh, Manajemen Konflik Servant Leadership dan Damai Berkelanjutan, bisa berjalan lancar dan sukses”, ujar Mantan Ketua Komisi Justice Peace and Integrity of Creation (JPIC) Keuskupan Agung Ende (2005-2010, Koordinator Regio Nusa Tenggara Bali , Komisi Keadilan Perdamaian dan Pastoral Migran Perantau, (2008-2011), Moderator Nasional Vox Populi Indonesia, dan sederet peran maupun jabatan lainnya, Penulis, Romo Rofinus Neto Wuli.
Acara peluncuran dan bedah buku dihadiri ratusan peserta memadati Patronat MBC Bajawa, jalan Soegio Pranoto Bajawa Kabupaten Ngada, NTT (30/5).
Laporan Liputan Media Warisan Budaya Nusantara, WBN.
Editor Berita : Aurel.