Pelajar SMAS Regina Pacis Bajawa, Dea Bagikan Kado Ilmu dari USA

Media Warisan Budaya Nusantara

Salah satu sasaran program pertukaran pelajar antar negara, yakni memperluas wawasan dan pengalaman belajar, benar-benar dimaknai oleh siswi pelajar sebuah sekolah unggul yang berdiri kokoh di Kabupaten Ngada, Provinsi NTT, SMAS Katolik Regina Pacis Bajawa.

Memiliki nama lengkap Felyshita Dea Natasha Azi Tea, Kelahiran 29 Juni 2008, pelajar siswi yang sering disapa Dea Natasha, mengisahkan perjuangannya hingga ia menjejakan kaki di California Amerika Serikat melalui program pertukaran pelajar antar negara.

Diwawancarai Tim Media Warisan Budaya Nusantara, pada Rabu (16/7/2025), bertempat di ruang Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Bajawa, Dea Natasha berbagi riwayat belajar, mulai dari kisahnya yang semula tidak menggemari pelajaran bahasa inggris, kemudian nekat belajar mandiri di rumah tanpa program privat apapun, Dea mengisi pandemi corona virus dengan cara belajar mandiri bahasa inggris melalui internet.

Bermodal tekad gigih belajar mandiri, selanjutnya dipoles dan dibimbing dalam bangku sekolah, Dea Natasha akhirnya mahir menguasai bahasa inggris. Dea pun menjadi satu dari empat pelajar yang mewakili Provinsi Nusa Tenggara Timur, tahun 2024 lolos dalam program pertukaran pelajar ke Amerika Serikat.

“Pada mulanya bahasa inggris bukan merupakan salah satu pelajaran favorit saya. Saat masih duduk di bangku SMP, saya tidak begitu menguasai pelajaran bahasa Inggris, namun dikala dunia dilanda pandemi corona virus, ketika harus belajar dari dalam rumah, saya mulai mencoba belajar mandiri bahasa inggris melalui internet, diantaranya belajar melalui youtube. Sejak itu saya mulai tertarik menekuni bahasa inggris. Kemudian ketika kegiatan belajar mengajar sekolah kembali berjalan normal, saya tekun mengikuti pengajaran oleh guru, hingga akhirnya saya belajar di bangku SMA Regina Pacis Bajawa”, ujar Dea Natasha.

Dea mengakui dirinya menimba banyak ilmu saat menjalani program pertukaran pelajar di California Amerika Serikat.

“Kemudian ketika menjalani program pertukaran pelajar, salah satu hal yang saya rasakan adalah adanya peningkatan wawasan terhadap sejumlah bidang yang sebelumnya tidak saya ketahui. Saya belajar kemandirian, belajar membuat keputusan yang bebas namun harus terukur dan bertamggungjawab, belajar mengenal karakter bangsa dan negara lain, belajar mengetahui prinsip-prinsip pendidikan di benua lain, serta banyak hal lainnya yang bersifat ilmu pengetahuan saya timba dari perjalanan pertukaran pelajar”, tutur Dea.

Dea memesan sesama pelajar jangan sia-siakan kesempatan untuk terus mengasah kemampuan dengan cara belajar yang tekun dan fokus pada hal-hal yang positif bagi diri sendiri, serta tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal luar yang tidak membawa kebaikan bagi seorang pelajar.

Menjawab WBN, Dea Natasha ternyata tidak hanya memetik ilmu di tingkatan kelas belajarnya, namun Dea juga ikut membaca sejumlah isu geo politik (internasional), termasuk isu ekonomi global, lebih khusus akselerasi Amerika Serikat di panggung dunia.

WBN

 

 

Share It.....