Maros,WBN- Jembatan Gantung yang hubungkan dua kelurahan, yaitu Kelurahan Pallantikang serta Kelurahan Baju Bodoa, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros diduga asal kerja, serta dikecewakan oleh salah satu Kepala RW di Pallantikang.
Ketua RW 04 Pangkajene, Kelurahan Pallantikang, Setelah menerima berita disalah satu media Online, dirinya langsung mengecek ke lokasi dan sempat menanyakan ke pekerja dan ternyata Plat besi yang diganti itu ketebalan 4,2 Milli dan plat besi yang baru dipasang hanya memilki ketebalan 3 milli.
“Ternyata dugaan itu benar karena Plat Besi Lantai jembatan sebelumnya miliki ketebalan 4,2 Milli, namun setelah dilakukan perbaikan malah Plat Besi Lantai jembatan dipasang hanya ketebalan 3 Milli, dan Angan-angan kami sebagai masyarakat sangat senang dengan niat baik pemerintah yang ingin memperbaiki jembatan gantung yang menghubungkan antara kelurahan Bajubodoa dan Kelurahan Pallantikang dan sebagi jalan alternatif bagi pekerja dan anak sekolah yang menggunakan kendaraan roda dua, namun sangat disayangkan ternyata plat besi lantai jembatan malah makin tipis, sehingga setiap ada kendaraan yang lewat pasti bunyi dan kami khawatirkan tidak bertahan lama”,jelas Ketua RW 04 kepada awak media.
Awalnya Ketua RW 04, setelah beberapa hari pelaksanaan pekerjaan dirinya menyempatkan untuk mengecek hasil pekerjaan jembatan gantung yang sudah mulai dikerjakan, namun dirinya heran karena mendapati kualitas plat Besi yang diganti jauh lebih kuat dibanding plat besi yang baru dipasang. Selain itu, pekerjaan tidak melakukan pengecetan dan pembersihan besi penyangga sebelum melakukan pengelasan plat.
“Banyak juga masukan dari warga jika begini kualitas pekerjaannya, maka sudah dipastikan kualitas yang lama jauh lebih baik dibanding dengan yang baru dikerjakan. Olehnya itu saya selaku Ketua RW 04 Pangkajene Kelurahan Pallantikang berharap bapak bupati dan Kepala dinas PU kabupaten Maros perlu mengevaluasi perencanaan Rehabilitasi Jembatang Gantung di Maros Baru”,tutupnya.
