BNPB Laporkan Sejumlah Bencana Hidrometeorologi Basah Wilayah Indonesia

Media Warisan Budaya Nusantara

BNPB melalui Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) menghimpun laporan kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia hingga Senin (22/12) pukul 07.00 WIB.

Sejumlah bencana hidrometeorologi basah dilaporkan terjadi akibat curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Kejadian pertama, banjir melanda wilayah Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi pada Sabtu (20/12). Curah hujan yang berlangsung dalam durasi cukup lama menyebabkan peningkatan debit aliran air hingga meluap dan menggenangi permukiman warga di sejumlah wilayah terdampak.

Dampak banjir tersebut kemudian dirasakan di sejumlah wilayah administratif yang tersebar di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Belo dan Kecamatan Palibelo, dengan total enam desa terdampak. Di Kecamatan Belo, banjir melanda Desa Lido, Desa Ngali, dan Desa Runggu.

Sementara di Kecamatan Palibelo, wilayah terdampak meliputi Desa Belo dan Desa Dore. Genangan air tersebut mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu serta menyebabkan kerusakan pada rumah dan fasilitas umum.

Seiring meluasnya genangan air, jumlah warga terdampak pun terus bertambah berdasarkan hasil pendataan sementara. Banjir berdampak pada sekitar 603 kepala keluarga atau 1.841 jiwa.

Di Kecamatan Belo, Desa Lido terdampak sebanyak 30 KK atau 95 jiwa, Desa Ngali 12 KK atau 38 jiwa, dan Desa Runggu 254 KK atau 773 jiwa. Sementara itu, di Kecamatan Palibelo, Desa Belo menjadi wilayah dengan jumlah terdampak terbanyak, yakni 307 KK atau 935 jiwa. Pendataan masih terus dilakukan untuk memastikan data korban terdampak secara menyeluruh dan akurat.

Selain berdampak pada masyarakat, banjir juga menimbulkan kerugian materiil yang cukup signifikan. Kerugian tersebut meliputi sekitar 603 unit rumah warga yang terdampak, satu unit fasilitas pendidikan (fasdah), serta satu unit kantor desa. Selain itu, sejumlah lahan pertanian dan perkebunan milik warga juga dilaporkan terdampak dan masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

Menanggapi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Bima telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait serta melaksanakan assessment di lokasi terdampak guna menentukan langkah penanganan lanjutan. Upaya penanganan darurat terus dilakukan untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat proses pemulihan kondisi pascabencana.

Dalam proses penanganan darurat, sejumlah kebutuhan mendesak mulai teridentifikasi, antara lain bantuan tanggap darurat, dukungan logistik dan peralatan (logpal), serta bantuan mobil tangki air untuk pembersihan material lumpur, khususnya di Kantor Desa Runggu dan Masjid Nurul Huda Desa Runggu.

Seiring dengan berjalannya upaya penanganan, kondisi di beberapa wilayah terdampak mulai menunjukkan perkembangan. Banjir telah surut di Desa Lido, Desa Ngali, dan Desa Runggu, Kecamatan Belo. Sementara itu, di beberapa desa di Kecamatan Palibelo, genangan air dilaporkan berangsur surut. Meskipun demikian, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat potensi cuaca ekstrem masih dapat terjadi.

Selain di Provinsi Nusa Tenggara Barat, kejadian banjir juga dilaporkan terjadi di wilayah lain di Indonesia. Banjir melanda Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, pada Sabtu (20/12), yang dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung secara terus-menerus sejak pukul 15.00 hingga 16.30 WITA. Curah hujan tersebut menyebabkan Sungai Osion dan Sungai Lolotut meluap dan menggenangi permukiman warga.

Luapan sungai tersebut selanjutnya berdampak langsung pada wilayah Kecamatan Lolayan, tepatnya di Desa Bakan. Air masuk ke rumah-rumah warga dengan tinggi muka air (TMA) awal kejadian berkisar antara 50 hingga 60 sentimeter, sehingga aktivitas masyarakat terganggu dan menimbulkan kerusakan pada sejumlah rumah penduduk.

Akibat genangan air tersebut, berdasarkan data sementara, banjir berdampak pada sekitar 19 kepala keluarga atau 67 jiwa, serta 18 unit rumah warga terdampak. Pendataan lanjutan masih terus dilakukan oleh petugas untuk memastikan jumlah korban dan tingkat kerusakan secara akurat.

Sebagai bagian dari upaya penanganan, BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow telah berkoordinasi dengan instansi terkait, pihak kecamatan, dan pemerintah desa setempat untuk melakukan pendataan serta pemantauan kondisi di lapangan.

Penanganan banjir ini dilakukan dalam kerangka kebijakan penanggulangan bencana yang telah ditetapkan sebelumnya, yakni Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Banjir Bandang melalui Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Nomor 472 dan 473 Tahun 2025, serta Status Transisi Darurat ke Pemulihan berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 519 Tahun 2025.

Setelah genangan air berangsur surut, kondisi di Desa Bakan mulai berangsur pulih. Masyarakat mulai melakukan pembersihan rumah dari material lumpur yang terbawa banjir, sementara upaya pemulihan terus dilakukan secara bertahap dengan melibatkan unsur pemerintah dan masyarakat.

Tidak hanya banjir, cuaca ekstrem dengan angin kencang juga terjadi di sejumlah daerah lainnya. Hujan disertai angin kencang melanda Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, pada Sabtu (20/12) sekitar pukul 16.00 WIB dan menyebabkan kerusakan pada rumah warga serta fasilitas umum.

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Buduran dan Kecamatan Candi. Di Kecamatan Buduran, desa terdampak meliputi Desa Prasung dan Desa Dukuh Tengah, sedangkan di Kecamatan Candi terjadi di Desa Jambangan. Hembusan angin kuat menyebabkan atap rumah rusak dan bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 102 kepala keluarga terdampak dengan kerugian materiil berupa 102 unit rumah rusak, dua unit fasilitas umum, serta tiga unit tempat usaha. Pendataan lanjutan masih dilakukan.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, BPBD Kabupaten Sidoarjo telah melakukan koordinasi dan asesmen di lokasi terdampak. Penanganan dampak angin kencang masih terus berlangsung disertai pemantauan kondisi cuaca.

Sementara itu, bencana hidrometeorologi dengan skala lebih luas dilaporkan terjadi di Kabupaten Nias, Provinsi Sumatera Utara. Curah hujan tinggi memicu banjir, tanah longsor, dan banjir bandang di Kecamatan Bawolato.

Kejadian pada Sabtu (20/12) mengakibatkan 14 kepala keluarga terdampak dan 14 unit rumah rusak di Desa Orahua. Warga mengungsi ke lokasi yang lebih aman, sementara BPBD melakukan asesmen dan penanganan awal.

Namun demikian, kondisi belum sepenuhnya aman karena banjir bandang kembali terjadi pada Minggu (21/12) dan mengakibatkan satu korban jiwa di Desa Sifaoroasi Uluhou. Korban telah dievakuasi, sementara pendataan kerugian masih dilakukan.

Dalam penanganan kejadian tersebut, unsur BPBD, pemerintah daerah, dan instansi terkait terlibat aktif dalam kerangka Status Tanggap Darurat Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah daerah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan.

Selain itu, cuaca ekstrem berupa angin kencang juga dilaporkan terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Di Kabupaten Cilacap, kejadian angin kencang yang dipicu hujan lebat pada Minggu (21/12) sekitar pukul 13.00 WIB melanda Kecamatan Wanareja Desa Tambaksari serta Kecamatan Cipari Desa Cipari. Dampaknya, sekitar 32 kepala keluarga terdampak, dengan kerusakan materiil meliputi 21 unit rumah rusak ringan, 4 unit rumah rusak sedang di Desa Tambaksari, serta 7 unit rumah terdampak dan 1 unit fasilitas daerah (fasdah) terdampak di Desa Cipari.

BPBD Kabupaten Cilacap melakukan koordinasi, assessment, dan pengecekan lapangan bersama unsur Forkopimcam, serta mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama musim penghujan dan bergotong royong membersihkan material sisa kerusakan. Penanganan berada dalam kerangka Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Angin Kencang Kabupaten Cilacap Tahun 2025, serta Status Siaga Darurat Provinsi Jawa Tengah.

Masih di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Magelang mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu (21/12) sekitar pukul 13.50 WIB di Kecamatan Sawangan, Desa Gantang. Kejadian ini berdampak pada sekitar delapan kepala keluarga dengan kerusakan materiil berupa kurang lebih delapan unit rumah rusak ringan.

BPBD Kabupaten Magelang telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan melakukan assessment untuk memastikan tingkat kerusakan serta kebutuhan mendesak warga terdampak. Penanganan dilakukan dalam kerangka Status Siaga Darurat Bencana Banjir, Tanah Longsor, dan Cuaca Ekstrem Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025/2026. Kejadian ini menyebabkan puluhan kepala keluarga terdampak dan kerusakan rumah dengan kategori ringan hingga sedang.

Sebagai langkah pencegahan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, khususnya banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat diharapkan menghindari aktivitas di sekitar bantaran sungai, lereng rawan longsor, serta memangkas atau mengamankan pohon yang berpotensi tumbang.

Pemerintah daerah juga diminta memastikan kesiapsiagaan personel, sarana prasarana, serta sistem peringatan dini agar dampak bencana dapat diminimalkan. BNPB terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna mendukung upaya penanganan darurat dan pemulihan di wilayah terdampak.

WBN

Share It.....