WBN, Kuningan, Jawa Barat – Village Talk Upaya Disparbud Menggenjot Ekraf ( Ekonomi Kreatif) dan Wisata KuninganVillage Talk atau pekan Ekraf untuk Desa Wisata yang digelar di Desa Wisata Cibuntu Kecamatan Pasawahan, Kamis (1/10).
Agenda tersebut dihadiri langsung Dihadiri Langsung Oleh Bupati dan wakil Bupati kuningan, Kepala Disparbud Jabar Dr H Dedi Taufik MSi, Kabid Industri Pariwisata Diparbud Jabar Aziz Zulfikar, Kadis Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Porapar) Kuningan Dr H Toto Toharudin MPd, Camat Pasawahan Cece Hendra Krissianto SSTP MSi, Kades Cibuntu H Awam Hamara, serta undangan lainnya.
Pekan Ekraf untuk Desa Wisata, hadir sebagai rangkaian kegiatan yang dapat mengembangkan serta meningkatkan kualitas SDM yang ada di desa wisata. Kegiatan yang dilakukan, mencakup pelatihan (packaging, branding, digital promotion), serta pameran produk terbuka. Para pengunjung dapat melakukan kegiatan ekonomi secara langsung kepada para pelaku ekonomi kreatif.
Kabid Ekonomi Kreatif dan Industri Pariwisata Disparbud Jabar Aziz Zulfikar selaku penanggungjawab kegiatan, dalam sambutannya menjelaskan, kegiatan tersebut bukan pertama dan terakhir, melainkan akan ada lagi lanjutan ke depannya yang menitikberatkan perhatiannya kepada para pelaku Ekraf di Kabupaten Kuningan.
Sambutan berikutnya disampaikan Kepala Disparbud Jabar Dr H Dedi Taufik MSi. Menurutnya, Desa wisata sebagai bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam struktur kehidupan masyarakat, tidak lepas dari tata cara hidup berdampingan antara tradisi dan modernisasi. Sehingga pengembangan desa wisata harus direncanakan secara seksama berkesinambungan dengan pentagram pengembangan Industri Kreatif.
“Pendekatan pengembangan desa wisata dapat dilakukan mulai dari dalam, salah satunya yaitu sumber daya manusia yang ada di desa wisata,” kata Dedi.Ketua Daya Mahasiswa Sunda (Damas) Kab. Kuningan Yaya Sumantri, SAP, MAP. Selaku moderator Village Talk menjelaskan bahwa peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut karena ada pembeda yang paling diminati yaitu pelatihan dan layanan kemasan produk secara gratis dari rumah kemasan dinas perindustrian dan perdagangan provinsi jawa barat.
Selama ini pelaku ekraf nampak sangat kesulitan dalam hal packaging (kemasan) produknya, sehingga kurang dianggap menarik oleh konsumen, hal ini berdampak pada progress penjualan mereka. “Saya berharap melalui diskusi teknis ini para pelaku ekraf di kab. Kuningan bisa terbantu mengatasi masalahnya diantaranya kemasan produk dan pemasaran” terang Yaya yang juga Dewas LPPL itu kepada wartawan.
Roedjul/yy kng | redpel ndra