WBN │Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Ende, Flores, Provinsi NTT, Vinsen Sangu kembali turunkan rilis pers (17/1), dikutip redaksi media ini, menegaskan sikap Fraksi PDIP DPRD Ende menghimbau mitra eksecutiv, dalam hal ini pemerintah setempat untuk membatalkan proses rekrutmen tenaga honorer baru, dan mengalihkan anggaran untuk penanganan covid-19 di Kabupaten Ende.
“Kami rekomendasikan agar melakukan pengalihan dana bagi honorer baru, dan dialihkan ke penanganan Covid-19 Kabupaten Ende. Honorer baru direkrut akhir Bulan Desember 2020 hingga awal Januari 2021, dengan pagu anggaran cukup besar. Rata-rata honorer akan dibayar Rp.1 juta sampai Rp.1,5 juta. Padahal kita sedang dalam kondisi emergency wabah covid-19 yang membutuhkan anggaran untuk menangani itu dari multi aspek kehidupan masyrakat”, urai Vinsen Sangu.
Fraksi PDIP DPRD Ende merekomendasi mitra eksecutiv tidak memaksa kondisi menimbang penanganan emergency wabah harus didahulukan.
Enam ASN Ende Positif RT Antigen
Menanggapi informasi ini, Ketua Fraksi PDIP Ende, Vinsen Sangu mengatakan, berdasarkan informasi akurat terbaru, besok (red : tanggal 18 Januari 2021) Lembaga DPRD Kabupaten Ende kepemimpinan Ketua DPRD Ende Fransiskus Taso menggelar Rapat Dengar Pendapat membahas sekaligus evaluasi bidang kesehatan bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Ende, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Direktris RSUD Kabupaten Ende, Kepala BKPSDM, Kepala BPBD dan Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ende, bertempat di Ruang Gabungan Komisi DPRD Ende, dijadwalkan sekitar pukul 10.00 Wita.
Berdasakan data yang juga dikantongi Fraksi PDIP Ende, dibenarkan juga bahwa diketahui sedikitnya 6 (enam) orang Aparatur Sipil Negara Kabupaten Ende terkonfirmasi reaktif Covid-19 atau positif RT Antigen hasil test di Rumah Sakit Umum Ende. Kini enam ASN positif RT Antigen menjalani karantina mandiri sambil menunggu hasil test PCR. Keenam ASN dalam daftar ini diantaranya 2 (dua) ASN Badan Pendapatan Daerah, 1 (satu) ASN Kantor Lurah Potulando, 2 (dua) ASN pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah, dan 1 (satu) ASN di Puskesmas Rukun Lima Ende.
“Pemda patut ambil langkah liburkan dulu kantor-kantor yang stafnya positif RT Antigen, dan wajib tracking menyeluruh, serta lakukan RT Antigen”, tutup Vinsen Sangu.
WBN │redpel Aurel – ndra