
WBN, Kota Tasikmalaya– Kegiatan Rutin “Ngabako Saamparan” Situs Gandoang Pererat Tali Silaturahmi Antar Komunitas Budaya didesa wanasigra, Kec. Sindangkasih, Kab. Ciamis. Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh masyarakat adat desa wanasigra serta berbagai komunitas budaya dari berbagai daerah, diantaranya dari tasikmalaya, ciamis, bandung dll. Komunitas tersebut diantaranya dari DPD Pendekar Tasik Raya, yang mewadahi berbagai paguron silat di tasikmalaya, komunitas pasancangan maung dan berbagai komunitas lainnya. (20/06).
Acara dimulai dengan berdoa bersama/tawasul di makam keramat Syekh Padamatang, beliau merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam diwilayah tersebut. Setelah berdoa bersama dilanjutkan dengan pemaparan sejarah situs budaya gandoang oleh salah satu tokoh masyarakat adat desa wanasigra.
Berikutnya dilanjutkan dengan pemaparan sejarah situs budaya gandoang oleh Abah Idi dari komunitas pasancangan maung. Beliau menuturkan “bahwa kita selaku generasi penerus bangsa harus melestarikan budaya leluhur sesuai dengan amanat Galunggung “Hana nguni Hana mangke, Tan Hana bnguni, Tan Hana mangke…..Hana Tunggak Hana Watang, Tan Hana Tunggak Tan Hana Watang…….” yang artinya ada dahulu, ada sekarang….. tidak akan ada kita, jika tidak ada leluhur kita.” ungkapnya.
Kemudian acara dilanjutkan sambutan dari sesepuh dari kota Bandung Ki pamanah rasa. Beliau menjelaskan “jika kita generasi penerus bangsa harus bisa menjaga kabuyutan/tempat keramat, sesuai dengan amanat Galunggung yang menjelaskan bahwa Raja yang tidak bisa mempertahankan kabuyutan di wilayah kekuasaannya, lebih hina dari kulit musang yang tercampak di tempat sampah”. Ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan makan nasi liwet & ramah tamah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama komunitas budaya dari berbagai daerah.
(Hidayat biro Tasikmalaya).