WBN │Kapolres Ngada, NTT, AKBP Padmo Arianto, S.I.K kepada seluruh wartawan di Ngada saat temu kemitraan, (22/9/2022) memberikan jawaban atas sejumlah informasi yang ditanyakan, termasuk adanya keluhan masyarakat atas praktek kenaikan harga pasar seperti harga eceran BBM di wilayah tertentu yang diduga kuat bebas dinaikan tanpa memperhatikan instrumen negara. Demikian juga terhadap harga-harga sembako jika minim pengawasan.
“Menyangkut harga maupun produk pasar, melalui unit Intel tengah melaksanakan tugas mencermati, menemukan fakta-fakta tersembunyi, atau yang dimaksud. Tentu dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan legal, atau sebagaimana instrumen negara. Harga eceran BBM misalnya, tidak boleh bermain bebas harga, demikian juga produk pasar lainnya. Maka harus segera operasi pasar. Untuk hal ini Polres tidak bisa bergerak sendiri, tetapi wajib berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah atau para pihak terkait dalam melakukan operasi”, ungkap Kapolres, AKBP Padmo Arianto, S.I.K didampingi didampingi Kabag Ops, Kompol Mai Charles Sitepu, S.H, Kasat Lantas Iptu Lino De Jesus F, Kasat Reskrim, Iptu Bayu Risky, S.I.K dan Kasat Intel, Iptu Jessy Silahooy, (29/9/2022).
Menjawab pertanyaan wartawan menyambung pengaduan masyarakat, diduga ada peredaran beras dengan mutu rendah namun dijual layaknya beras berkualitas, Kapolres memastikan hal tersebut juga masuk dalam agenda operasi pasar.
“Ya, operasi pasar tidak hanya untuk satu item, tetapi termasuk hal-hal yang disebutkan itu. Jika ditemukan, kita tindak sesuai ketentuan. Jika tidak ditemukan, maka sebagai langkah antisipasi”, tutup AKBP Padmo Arianto, S.I.K.
WBN
