WBN, INDRAMAYU – Warga Desa Lelea melaksanakan tradisi unjungan Buyut Kaen, tradisi atau melestarikan budaya lokal berupa tradisi Unjungan merupakan kewajiban tersendiri yang tidak lekang dengan budaya masyarakat Indramayu.
Masyarakat didesa Lelea secara turun temurun mengenalkan tradisi Unjungan kepada anak dan cucu. Tradisi Unjungan itu pun meski berbiaya tinggi namun tetap dilaksanakan karena untuk keselamatan bersama serta dianggap bisa tolak bala (menolak bahaya).
Seperti halnya warga Desa Lelea Kecamatan Lelea Kab. Indramayu, sampai sekarang rutin menggelar tradisi Unjungan dan ziarah bersama ke makam leluhur pendiri desa pada Senin (31/10/2022).
Menurut Kuwu Lelea Raidi mengatakan, acara Unjungan tersebut rutin dilakukan dan diikuti oleh hampir seluruh warga Desa Lelea.
Bahkan pada kegiatan yang terbilang sakral itu, kata Raidi, banyak warga desa yang rela merogoh koceknya untuk patungan demi memeriahkan tradisi Unjungan dengan menggelar hiburan kesenian pagelaran sandiwara Bina Remaja Indah (BRI), Sintren Selangit, tari topeng dari siswi UPTD SDN 1 Lelea dan diadakan pula sayembara panjat pinang.
“tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat,” ujar Kuwu Raidi.
Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga. “Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat,” ujarnya.
Kuwu Raidi menjelaskan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Pesarean Buyut Kaen atau kebuyutan di desa setempat lalu melaksanakan doa bersama. “usai berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi ini ialah nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan,” ujar dia. Kegiatan tradisi adat ini membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga. (Anton K)
