Unjungan, Tradisi Sakral Masyarakat Desa Sukasari yang Hingga Kini Masih Terpelihara

WBN, INDRAMAYU -Kabupaten Indramayu sangat kaya akan adat istiadat leluhur yang hingga saat ini masih terus terpelihara.

Salah satunya yaitu yang dilakukan oleh warga Desa Sukasari, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu, Jum’at (25/11/2022).

Tradisi unjungan adalah tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat.

Adapun, intisari dari tradisi unjungan adalah ziarah dan berdoa kepada para leluhur yang sudah tiada. Ratusan tumpeng dalam acara unjungan memadati lokasi Mbah Buyut Dongkal.

Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

“Kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga dari patungan masyarakat,” ujar Kuwu Sukasari, Waskadi.

Kepala Desa Arahan Kuwu Waskadi menjelaskan, dalam pelaksanaannya seluruh masyarakat berkumpul di Pesarean Mbah Buyut Dongkal atau kebuyutan di desa setempat lalu melaksanakan doa bersama.

“Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi ini ialah nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan,” ujar dia.

Setelah itu, dilanjut dengan menampilkan kesenian tradisional dan kreativitas masyarakat setempat.

Menurut Kuwu Waskadi, Tradisi Unjungan selalu dinanti masyarakat setiap tahunnya.

Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga.

Tradisi sakral di Kabupaten Indramayu dalam menjunjung tinggi adat istiadat warga setempat. Selain itu, Tradisi Unjungan juga sekaligus sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi antar warga.

“Biasanya kegiatan unjungan ini dilaksanakan setiap tahun sekali. Anggarannya juga biasanya dari patungan masyarakat.

“Habis berdoa masyarakat makan bersama. Untuk konsumsi nasi dan lauk pauk yang dikumpulkan dari hari-hari sebelumnya lalu dijadikan tumpengan,” ujar dia.

Setelah itu, dilanjut dengan hiburan kesenian budaya pagelaran sandiwara Chandra Kirana,” Katanya.

Kegiatan ini juga membuktikan bahwa kekompakan serta gotongroyong antar warga selalu terjaga. Biasanya adat unjungan digelar satu tahun sekali di antara bulan Muharam dan Safar selalu diadakan tradisi mermule atau yang biasa disebut dengan Tradisi Unjungan oleh masyarakat setempat.

Waskadi berharap adat unjungan ini terus dikembangkan sehingga kekompakan warga terus
terjalin, pungkasnya.

Hadir dalam acara tradisi unjungan tokoh adat, tokoh pemuda, Kapolsek Arahan beserta jajaran, Danramil dan Pol PP Kecamatan Arahan juga warga setempat. (Anton K)

Share It.....