Jejak Langkah Martonje Djada Tiri, Dari Kursi Kades Menuju Kursi Parlemen 

WBN – Sabu Raijua, NTT – Setelah 6 Tahun memimpin 1.985 Warga Desa Ledeana Sebagai Kepala Desa , akhirnya Martonje Djada Tiri atau MDT harus mengakhiri masa jabatannya pada 05 Januari 2023



Pria yang akrab disapa Tonje itu dilantik menjadi Kepala Desa Ledeana , Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada 05 Januari 2017 atau 6 tahun yang lalu. Banyak kesan dan hasil karya yang dia buat untuk menyejahterakan rakyatnya

Kepada WBN, Suami dari Erna Rame Hau itu menyampaikan bahwa Minggu pertama ketika dirinya seusai dilantik jadi Kepala Desa , Ia melakukan konsolidasi dengan cara masuk keluar rumah warganya .

Gebrakan tersebut bukan tanpa alasan, karena menurut Tonje , seorang pemimpin harus hadir marasakan apa yang di Rasakan rakyatnya sehingga dengan melakukan konsolidasi dan kunjungan ke rumah warga, dirinya mengetahui apa masalah dan apa solusi yang harus ia ambil untuk menjawab persoalan tersebut.

Alhasil dari kegiatan tersebut, Ia menemukan masalah yang menjadi kendala dalam proses pembangunan di Desa Ledeana, sala satunya adalah masalah status tanah

“Seorang pemimpin harus hadir marasakan apa yang dirasakan rakyatnya sehingga dengan melakukan konsolidasi dan kunjungan ke rumah warga saya bisa mengetahui apa masalah dan apa solusi yang harus di ambil untuk menjawab persoalan tersebut. Hasil dari strategi tersebut saya menemukan sala satu masalah yaitu masalah status tanah” ungkap MDT

Terhadap masalah status tanah, dirinya terus membangun komunikasi dengan warganya serta berkolaborasi dengan Badan Pertanahan Nasional Sabu Raijua sehingga dalam jangka waktu 3 tahun yaitu dari Tahun 2017-2019 ada 2000 lebih tanah yang disertifikasi melalui Prona.

Di Bidang olahraga, Karena kacintaannya di Dunia olahraga dalam hal ini dunia sepakbola, Mantan pemain Ledeana Fc itu terus memanfaatkan Dana Desa untuk membangun fasilitas olahraga bagi pemuda yang ada di Desa Ledeana

Ketika dilantik menjadi kepala Desa, Bapak dari Cili Djada Tiri itu langsung Gas pol, untuk melakukan pendekatan dengan keluarga Radja Pono meminta tahan milik keluarga Radja Pono menjadi Lapangan Ledeana Fc

 

Lagi-lagi perjuangan Tonje dan beberapa Rekannya berhasil sehingga pada tahun 2017 keluarga Radja Pono melakukan pelepasan hak terhadap tanah milik mereka untuk dijadikan lapangan Ledeana FC sekaligus menjadi tanah milik Desa Ledeana

Tidak sekedar membangun fasilitas, selama satu periode memimpin Desa Ledeana, Dirinya melalui Dana Desa mengadakan 3 kali turnamen sepakbola Ledeana Cup yaitu pada Tahun 2017, pada 2018 dan yang terakhir Tahun 2022

“Selama saya memimpin Ledeana, kami adakan 3 kali turnamen Ledeana Cup yaitu pada Tahun 2017, 2018 dan terakhir 2022” terang Martonje Djada Tiri

Lebih lanjut, Tonje menjelaskan bahwa Pertanian menjadi sektor yang mempersiapkan lumbung pangan bagi rakyatnya, tanpa petani dan pertanian masyarakat atau orang tidak bisa hidup .Oleh karena itu, lewat Dana Desa ia terus melalukan pemberdayaan terhadap para petani di Desa Ledeana.

Selama enam tahun kepemimpinannya, Tonje juga mengalokasikan dana Desa untuk pembangunan 5 embung pertanian serta berkolaborasi dengan Balai Wilayah Sungai sehingga mendapat 1 buah embung sedang untuk wilayah Desa Ledeana

Menurutnya, Ada sekitar 3-4 kelompok tani yang dibuat setiap tahunnya dan dibarengi dengan bantuan seperti alat pertanian, bibit , pupuk serta obat-obatan pertanian lainnya.

Hal itu dilakukan demi meningkatkan pendapatan para petani sehingga ada uang segar atau fresh Money yang beredar di ledeana terlebih khusu di Saku dan dompet para petani.

Bukan saja dibidang pertanian, dibidang kelautan dan perikanan, selama Dirinya memimpin ada balasan kelompok nelayan yang telah terlayani lewat bantuan alat tangkap serta perlengkapan lainnya. Begitu juga dengan kelompok penjual ikan, kelompok mebeler serta kelompok perbengkelan.

Menurut Tonje , seorang pemimpin tidak boleh menciptakan ego dan menganggap diri super. akan tetapi butuh kolaborasi dalam membangun sebuah wilayah. Oleh karena itu, membangun kolaborasi dengan berbagai elemen itu sangat penting .

Sadar akan hal tersebut, dalam kurun waktu enam tahun , dirinya terus membangun kolaborasi dengan bebagai macam komunitas dan elemen masyarakat

Tonje menjelaskan bahwa pada tahun 2017 ia membangun kolaborasi dengan Komunitas GPS atau Generasi Peduli Sesama dalam rangka melakukan aksi sosial berupa pembagian sembako kepada puluhan  janda , duda, yatim , piatu di Desa Ledeana

Kolaborasi tersebut terus berlanjut hingga 2021 ketika Sabu Raijua dilanda bencana Badai seroja yang menghancurkan ratusan rumah di Desa Ledeana . Pemerintah Desa Ledeana berkolaborasi dengan Komunitas GPS melakukan aksi sosial terhadap ratusan masyarakat Ledeana yang terdampak Badai seroja


Pada tahun 2021, Djada Tiri terus membangun komunikasi dengan Komunitas perawatan Pulau yang ada di Sabu Raijua.Hasil Kolaborasi tersebut, Desa Ledeana mendapatkan ratusan anakan pohon sengon laut dan trambesi. Sementara ditahun yang sama Dirinya juga membangun kolaborasi dengan DPD II Partai Golkar dengan Melakukan gerakan menanam 1000 pohon beringin di Desa Ledeana

Pada Tahun 2022, Dirinya juga melakunan kolaborasi dengan Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Sabu Raijua untuk melakukan aksi penghijauan disepanjang pantai di Desa Ledeanan dengan melakukan penanaman ratusan anakan pohon pandan laut

Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi pantai serta menjadi  pohon yang bermanfaat bagi destinasi wisata pantai di pesisir pantai ledeana

“Selama memimpin desa ini saya mencoba membangun kolaborasi dengan beberapa komunitas dan juga elemen masyarakat seperti dengan komunitas GPS, kita lakukan aksi sosial, dengan komunitas Perawat pulau dan partai golkar kita lakukan aksi penghijauan serta masyarakat setempat kita bentuk sanggar seni sebagai bentuk pelestarian budaya kita” ungkap Tonje Kepada WBN, Sabtu 7 Januari 2023

Menurutnya, keberhasilan dan kesuksesan dirinya menbangun Desa Ledeana , bukan karena kehebatannya sendiri, akan tetapi semua tentu atas dukungan dan Doa dari seluruh masyarakat Desa Ledeana, seluruh aparat Desa ,seluruh keluarga serta terlebih kusus dukungan dan Doa dari istri dan anak. Oleh karena itu dirinya menyampaikan terima kasih atas semua dukungan kepada dirinya

“Apa yang saya kerjakan selama 6 tahun meminpin Desa Ledeana, tentu semua itu bukan karena kehebatan saya semata tapi ada dukungan dari seluruh masyarakat , seluruh aparat Desa ,seluruh keluarga serta terlebih kusus dukungan dan Doa dari istri dan anak. Terimakasih untuk semua dukungannya ” ungkapnya

Sebagai manusia, Menurut Tonje , tentu ia memiliki kekurangan, kelemahan dan keterbatasan dalam membangun ,sehingga ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Desa Ledeana .

Dirinya berharap kapada Penjabat Kepala Desa Ledeana agar melanjutkan semua yang telah di rintis dan membenahi hal-hal yang kurang demi kesejahteraan masyarakat Desa ledeana.

Lantas Apa langkah Politik Martonje Djada Tiri atau MDT setelah turun Dari Kursi Kepada Desa? 

Pertanyaan tersebut muncul dalam obral singkat dengan awak Media online, Majalah dan Streaming TV , Warisan Budaya Nusantara.Com

Kepada Media ini, Tonje Kembali menegaskan bahwa dirinya akan terus berjuang untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Sabu Raijua secara umum dan masyarakat Sabu Barat secara khusus lewat jalur politik di parlemen .

Secara terang-terangan Suami dari Erna Rame Hau dan Bapak dari Cili Djada Tiri ini mengungkapkan bahwa besok, Senin 9 Januari 2023 para pendukung dan simpatisan akan mengantar dirinya menuju kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Sabu Raijua untuk memakai Jaket kuning berlambang partai Golkar. sehingga secara resmi dirinya akan memilih Partai Berlambang Pohon Beringin itu sebagai Kendaraan Politik pada Pemilu Tahun 2024

“Senin 9 Januari 2023 para pendukung dan simpatisan akan mengantar saya menuju kantor DPD II Partai Golkar Kabupaten Sabu Raijua untuk memakai Jaket kuning berlambang partai Golkar” ungkap Tonje

Ketua Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Kabupaten Sabu Raijua itu mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri menjadi calon DPRD Sabu Raijua dari dapil I (Kecamatan Sabu Barat)

Sebagai bukti dukungan dari masyarakat kepada dirinya untuk maju menjadi bakal calon DPRD Sabu Raijua, Ia telah mengumpulkan 1000 lebih KTP para simpatisan dan konsisten untuk diserahkan kepada DPD II Partai Golkar Kabupaten Sabu Raijua

“Sudah 1000 lebih KTP yang terkumpul sebagai bukti dukungan masyarakat kepada saya dan saya akan serahkan ke partai ” ujarnya. (WBN TIm)

Share It.....