Dorong Sinergitas dan Kolaborasi , Yayasan Sheep Indonesia Galar Rapat Bersama Lintas Sektor 

WBN- Sabu Raijua, NTT- Dalam upaya mendorong sinergitas dan kolaborasi antara Pemda dengan NGO , Komunitas dan Media yang ada di Sabu Raijua, Yayasan Sheep Indonesia menggelar Rapat bersama yang berlangsung di aula Kantor Bappeda Sabu Raijua, Senin (25/09/2023).

Pantauan WBN, Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Pengurus Yayasan SHEEP Indonesia (YSI) , Andreas Subiyono, Sekretaris Proyek Sistem kemandirian pangan lokal berkelanjutan, Deta Hapsari, Manejer YSI Sabu Raijua, Sarif Hidayat, Sekertaris Bappeda Sabu Raijua, Fauzi Albone , perwakilan Usaid Program Momentum, perwakilan USAID Program Erat, perwakilan Komunitas Generasi Peduli Sesama (GPS), Perwakilan dari LSM CIS Timor , perwakilan dari TBM Amin, BKKPN Kupang Wilker Sabu Raijua , Media online, Majalah dan Streaming TV Warisan Budaya Nusantara.com dan Media online SaraiNews .

Manajer YSI Sabu Raijua, Sarif Hidayat kepada awak media usai rapat bersama mengatakan bahwa kegiatan pertemuan dengan NGO, komunitas, media dan pemda Sabu Raijua bertujuan untuk membentuk wadah koordinasi lintas sektor yang melibatkan unsur penthahekic di tingkat kabupaten serta untuk mengkoodinir para aktor atau lembaga yang saat ini sedang berkontribusi membangun Sabu Raijua.

“Kami gagas kegiatan ini untuk membentuk wadah koordinasi lintas sektor yang melibatkan unsur penthahekic di tingkat kabupaten serta mengkoordinir para aktor atau lembaga yang saat ini sedang berkontribusi membangun daerah ini ” ujar sarif

Selain itu, menurut Sarif, pertemuan tersebut juga membahas terkait proses perencanaan lebih komprehensif dan kontekstual, serta mendorong adanya inovasi kerja yang dapat mempercepat penyelesaian masalah.

“Kita juga membahas terkait proses perencanaan lebih komprehensif dan kontekstual, serta mendorong adanya inovasi kerja yang dapat mempercepat penyelesaian masalah ” katanya

Kolaborasi lintas sektor, menurut Sarif adalah media sharing dan tukar pikiran dari praktek baik yang dilakukan oleh masyarakat atau lembaga dalam proses pelayanan atau pendamping pemberdayaan masyarakat.

“Kolaborasi lintas sektor seperti ini akan menjadi media sharing dan tukar pikiran dari praktek baik yang dilakukan oleh masyarakat atau lembaga dalam proses pelayanan atau pendamping pemberdayaan masyarakat” ungkap Sarif Hidayat

Adapun kesimpulan dari diskusi bersama tersebut menurutnya antara lain sebagai berikut:

1.adanya sekretariat bersama / sekber yang menjadi tempat bernaung semua LSM atau Ngo, Komunitas dab media saling bertukar pikiran, ide atau gagasan;

2.Bappeda memfasilitasi lembaga yang bekerja pada sektor tertentu kepada stakeholder terkait agar proses kerja dapat linier, efektif dan efisien;

3. Bappeda mengkoordinir peran NGO/lembaga/komunitas maupun media yang ada di sabu raijua agar lebih bersatu dan saling menguat satu sama lain, baik antar ngo/lsm maupun NGo dan pemerintah.

Sarif berharap proses internalisasi atau pengenalan kondisi dapat berjalan cepat, sehingga program lembaga atau NGo yang berjalan dengan jangka waktu terbatas dapat lebih efektif, efisien serta bisa maksimal menjawab masalah yang ada serta dapat berkolaborasi antara pemda, NGO, komunitas dan media sehingga prosesnya kegiatan dapat terus berkelanjutan meski lembaga nantinya selesai dalam programnya.

Selain melakukan diskusi bersama , pada saat yang bersamaan Yayasan Sheep Indonesia juga memperkenalkan produk pangan lokal Sabu Raijua kepada para peserta diskusi berupa Jus rumput laut, Stick rumput laut, Cendol rumput laut, Dodol rumput laut dan Kerupuk rumput laut yang diproduksi oleh Organisasi Masyarakat Basis (OMB) Wuke Rohedui di Desa jiwuwu, Kecamatan Sabu Tengah, Kabupaten Sabu Raijua, Propinsi Nusa Tenggara Timur. (WBN Tim)

Share It.....