
WBN|NTT, Mbay – Partai Nasional Demokrat(Nasdem) bertempat di aula Hotel Sasandy kembali merekomendasikan Dr. Yohanes Don Bosco Do dan Marianus Waja untuk mengikuti kontestasi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Nagekeo 2024 . Sabtu (11/05)
Kepada sejumlah awak media, Ketua DPD partai Nasdem Don Bosco Do didampingi wakil ketua Jhon Boleng dan sekretaris DPD Petrus Nunu Ruto secara tegas menyampaikan bahwa partai secara resmi menunjuk ketua DPD untuk ikut kontestasi Pilkada Nagekeo, tidak ada yang lain. Partai Nasdem merekomendasikan pake Yes jilid 2 untuk maju pilkada Nagekeo tidak ada yang lain.
“Yang ada sekarang adalah petunjuk persiapan pilkada periode 2024-2028. Nagekeo ini satu dari delapan Kabupaten di NTT yang masuk klaster 1 dalam artian DPD tidak membuka pendaftaran calon Bupati atau Wakil bupati untuk calon dari luar serta mengusung Paket Don -Marianus dalam pilkada 2024. “Ungkap Don”.
Untuk diketahui Setelah selesai rapat Konsolidasi pengurus pimpinan daerah dilanjutkan dengan Deklarasi Yes Jilid 2 di kediaman rumah Dr Don Bosco Do yang berlokasi di Danga Au kelurahan Danga. Acara tersebut dihadiri oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, akar rumput, komunitas ojek, dan sejumlah relawan dan simpatisan lainnya.
Ditengah kemeriahan pembukaan acara Deklarasi tersebut melalui videocall aplikasi Whatsapp, calon wakil Bupati Marianus Waja yang berada di Jakarta mengabarkan tentang rekomendasi Partai Gerindra untuk dirinya maju pilkada Nagekeo 2024 mendampingin Dr Yohanes Don Bosco Do. Sontak kabar itu mendapat respon tepukan tangan dan rasa gembira dari para pendukung yang mengikuti acara Deklarasi Yes Jilid II.
Dalam Deklarasi tersebut, Don Bosco Do juga menguraikan alasan niatnya kembali maju Pilkada 2024, dikarenakan visi misinya belum tuntas.
Menurutnya Tahun anggaran 2019 disusun rezim sebelumnya 2018. Penyakit Covid 19 yang terjadi di tahun 2020, 2021,2022 sampai 2023 sedikit membaik, namun pada saat yang sama juga ada projek besar Nasional besama ke IKN. Jadi situasi tersebut mau menawarkan kepada kami semua Bupati dan Wakil Bupati saat itu bekerja dalam keterbatasan memanfaatkan potensi yang ada.
“Kalau ada yang bertanya kenapa Don mau jadi Bupati lagi? Lanjut dia, Jadi ini pekerjaan terakhir saya sebelum meninggal. Saya akan bekerja sunguh-sungguh.
Saya pertaruhkan segalanya (mata berkaca-kaca dan suara berat, sambil mengusap matannya) . Maksud saya, ini pekerjaan terakhir yang saya pertaruhkan segalanya. Saya sudah dapat banyak dari rakyat, zaman kita masih satu dengan Ngada. Sehingga saya bekerja keras agar ada nilai yang saya tinggalkan nanti. “Tutup Don”
(Willbrodus)