Dunia Pendidikan Sulit..!, Anak di Maros Harus Berjalan Kaki Sejauh 6 Km Untuk Sampai ke Sekolahnya di Kabupaten Pangkep

Maros,WBN- Lagi lagi persoalan Pendidikan di Kabupaten Maros jadi sorotan masyarakat, karena dinilai Harusnya Siswa Siswi Bisa menimba ilmu di Kampung halamannya, namun harus mengungsi ke Kabupaten Lain demi kejar masa depan anaknya.

Banyak Siswa Siswi dari Kecamatan Cenrana Kabupaten Maros Sulawesi Selatan harus rela berjalan kaki sejauh 6 Km, demi mengejar cita citanya dengan menimba ilmu di sekolah yang terletak di kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan, dikarenakan akses dunia pendidikan di kecamatan Cenrana Kabupaten Maros sangat sulit.

Menurut Orang Tua siswa yang tinggal di Dusun Pattiro Kampung Galung Galung, Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, kini akses pendidikan di Wilayahnya jauh dari perhatian pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan yang tidak memberikan akses untuk anak mereka bisa menimba ilmu di Kampung halamannya sendiri.

“Anak saya sekolah di Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep, karena dulunya disini ada Sekolah yang dikelolah oleh swasta atau semacam Lembaga Pendidikan, namun akhirnya bubar atau tutup, sehingga alternatif lain anak kami harus di sekolahkan di Kabupaten tetangga yaitu kabupaten Pangkep, karena di Cenrana ada juga sekolah SDN 25 Padangalla, Kecamatan Cenrana namun jaraknya sangat jauh dibandingkan SDN 6 Balocci Pangkep”,jelas M.Syukur selaku Salah Satu Orang Tua siswa di Maros yang bersekolah di Pangkep kepada awak media pada Rabu, 23 April 2025.

Diketahui anak kecamatan Cenrana harus bangun lebih awal sebelum matahari terbit karena harus berjalan kaki sejauh 6 Km untuk bisa sampai ke sekolahnya.

Sementara salah satu Guru di SDN 6 Balocci Pangkep membenarkan hal tersebut.

“Betul kami mengajar anak anak dari kabupaten Maros mulai dari SD, SMP, Hingga SMA, dan untuk berikan motivasi kepada mereka kami juga berikan bantuan berupa seragam dan buku, hingga saat musim hujan kami juga menghimbau agar siswa dan siswi asal kabupaten Maros itu untuk tidak kesekolah, karena di khawatirkan saat perjalanan menuju sekolah dari Cenrana Maros hingga ke Balocci Pangkep jalannya sangat memprihatikan karena harus melalui Sungai, Tebing, Hingga Beberapa Tumpukan Tanah yang dikhawatirkan akan longsor, pohon tumbang dan lainnya”,jelas Salah satu Guru di SDN 6 Balocci Pangkep.

Sementara Malik Selaku Pengurus LSM KIPFA Maros sangat prihatin akan dunia pendidikan di Kabupaten Maros, yang dianggap gagal dalam menjamin Pendidikan anak yang akan menjadi masa depan Kabupaten Maros sendiri.

“Dunia Pendidikan kita di Maros jauh dari kata layak, karena bagaimana mungkin Kadis Pendidikan Maros tidak memperhatikan di tiap kecamatan terpencil di Maros yang memang harus menjadi program khusus agar sejalan dengan Program Kerja Bupati Maros terkait dunia pendidikan, justru ini malah sebaliknya dimana Anak anak kita harus menimba ilmu di kabupaten lain, dan ini sudah termasuk Gagal dalam kepedulian di dunia pendidikan”,jelas Malik kepada awak media pada Kamis, 24 April 2025.

Selain itu Malik juga berharap kepada Bupati Maros agar sekiranya menegur dan menyampaikan ke Dinas Pendidikan agar di Prioritaskan Ruang Kelas untuk sarana pendidikan, karena kami menduga Oknum Kadis Pendidikan belum maksimal untuk pemerataan di Dunia Pendidikan, serta berharap kepada Anggota DPRD Maros Dapil Cenrana, Camba dan Mallawa untuk turut serta peduli di dunia pendidikan khususnya dapilnya sendiri.

Sementara Kepala Desa Rompegading, Kecamatan Cenrana membenarkan hal tersebut saat dikonfirmasi.

“Iye betul banyak anak anak dari Cenrana bersekolah di Pangkep dan itupun harus berjalan kaki melewati Sungai dan Hutan, dan saya berharap kepada Bupati Maros agar menyediakan warga kami sarana pendidikan agar anak anak di Desa Kami bisa bersekolah di Kampung halamannya sendiri”,jelas Kades Rompegading.

Share It.....