Media Warisan Budaya Nusantara
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dan Dekranasda Kabupaten Manggarai Barat secara resmi meluncurkan NTT Mart Manggarai Barat, bertempat di Labuan Bajo, Minggu (21/12).
Kehadiran NTT Mart menjadi tonggak penting dalam penguatan ekonomi kerakyatan sekaligus menegaskan posisi Manggarai Barat sebagai etalase utama produk unggulan NTT.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, Wakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng, Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, sejumlah Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Provinsi NTT dan Kabupaten Manggarai Barat, serta para pengusaha Usaha Makro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Gubernur Melki dalam sambutannya menegaskan bahwa pembangunan NTT Mart di Manggarai Barat harus menjadi prioritas besar dan dikelola secara serius. Hal ini sejalan dengan posisi strategis Manggarai Barat sebagai lokomotif (prime mover) pariwisata NTT, dengan Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas nasional.
“Balinya NTT itu ada di Manggarai Barat. Karena itu, NTT Mart kelas besar harus hadir dan tumbuh di sini. Ini bukan sekadar toko, tetapi ekosistem ekonomi rakyat yang menguntungkan semua pihak,” tegas Gubernur.
Gubernur Melki menyampaikan bahwa NTT Mart dihadirkan sebagai instrumen konkret untuk mendorong demokrasi ekonomi, sebagaimana amanat Pasal 33 UUD 1945.
“Jika demokrasi politik telah relatif berjalan baik, maka demokrasi ekonomi harus diperkuat agar kesejahteraan benar-benar dirasakan oleh rakyat.”
Melalui NTT Mart, pemerintah mendorong perubahan paradigma : UMKM dan IKM tidak lagi dipandang sebagai sekadar “pelaku”, tetapi sebagai pengusaha yang memiliki martabat, kapasitas, dan peluang untuk tumbuh dan berkembang.
Gubernur Melki juga menegaskan komitmen kuat Pemerintah Provinsi NTT dalam mendorong penguatan pengusaha UMKM dan IKM sebagai tulang punggung ekonomi kerakyatan daerah. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pemenuhan empat prasyarat utama yang harus dipastikan hadir secara bersamaan dan berkelanjutan.
Pertama, permodalan. Pemerintah Provinsi NTT memfasilitasi akses permodalan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang saat ini telah berputar sekitar Rp2,6 triliun di seluruh wilayah NTT. Skema ini akan semakin diperkuat dengan tambahan alokasi Rp1 triliun dari Bank NTT pada tahun mendatang.
“Pemerintah daerah tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga akan terlibat aktif dalam menyiapkan dan mendampingi calon penerima KUR agar pembiayaan tepat sasaran dan dimanfaatkan secara produktif,” ucap Melki.
Kedua, pendampingan teknis. Selain permodalan, Gubernur NTT juga menerangkan para pengusaha UMKM dan IKM akan mendapatkan pendampingan teknis yang terintegrasi.
“Pendampingan ini dilakukan oleh pemerintah daerah bersama perbankan, mencakup peningkatan kualitas produksi, pengolahan bahan baku, pengemasan produk, hingga kesiapan pemasaran. Dengan pendampingan yang berkelanjutan, pengusaha UMKM dan IKM diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk lokal,” terang Gubernur Melki.
Ketiga, literasi dan manajemen keuangan. Gubernur menekankan pentingnya literasi keuangan agar pengusaha UMKM dan IKM mampu mengelola finansial usaha secara sehat dan berkelanjutan. Edukasi keuangan diarahkan pada kemampuan memisahkan modal dan keuntungan, mengatur arus kas, serta merencanakan pengembangan usaha.
“Program ini akan didukung oleh perbankan dan pemerintah, sehingga pengusaha UMKM dan IKM tidak hanya mampu berproduksi, tetapi juga berpikir dan bertindak sebagai pengusaha profesional,” jelasnya.
Keempat, Pasar. Sebagai prasyarat terakhir, NTT Mart dihadirkan sebagai solusi konkret penyediaan pasar bagi produk-produk lokal. NTT Mart menjamin produk UMKM dan IKM yang memenuhi standar kualitas dapat terserap pasar dan dipasarkan secara luas, baik kepada masyarakat NTT maupun wisatawan nasional dan internasional.
“Dengan demikian, rantai produksi hingga pemasaran dapat terhubung secara utuh dan berkelanjutan,” ungkap Gubernur NTT.
Melalui pemenuhan empat prasyarat ini, Pemerintah Provinsi NTT menegaskan bahwa pengembangan UMKM dan IKM bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata untuk membangun ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, mandiri, dan berdaya saing.
Pemerintah Provinsi NTT menargetkan pembangunan NTT Mart di seluruh kabupaten/kota se-NTT, dengan tahun ini menjadi momentum percepatan realisasi. Gubenur Melki menegaskan komitmen yang kuat untuk menggerakkan ekonomi rakyat dengan menuntaskan peluncuran NTT Mart di seluruh kabupaten di Provinsi NTT.
“Ini adalah peluncuran NTT Mart yang ke-10. Setelah Natal kita luncurkan lagi di kabupaten-kabupaten yang belum. Tahun ini harus kita tuntaskan peluncuran NTT Mart di seluruh NTT.” Tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Zet Sony Libing, dalam laporannya, menyampaikan bahwa NTT Mart Manggarai Barat merupakan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi NTT dan Dekranasda Manggarai Barat.
“Saat ini, NTT Mart Manggarai Barat menampilkan 323 produk, dari 32 pengusaha IKM lokal. Dalam laporannya, Sony Libing menegaskan komitmen anggaran tahun depan lebih dari Rp200 juta untuk penambahan dan pembelian produk lokal yang akan dipasarkan dalam NTT Mart Manggarai Barat. Manggarai Barat diposisikan sebagai etalase seluruh produk NTT, seiring perannya sebagai pintu masuk utama pariwisata NTT.” Ujar Sony.
Dukungan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi menyampaikan apresiasi atas program strategis Pemerintah Provinsi NTT yang dinilai sebagai wujud nyata gerakan ekonomi rakyat, dimana masyarakat ditempatkan sebagai subjek utama pembangunan ekonomi.
“NTT Mart adalah awal kebangkitan ekonomi rakyat NTT dan Manggarai Barat. Ini adalah kerja kolaborasi yang konkret antara provinsi dan kabupaten,” ujar Bupati.
Ia juga menekankan pentingnya kecukupan modal, pemanfaatan teknologi, ketersediaan stok produk dari kampung-kampung, serta penataan NTT Mart agar memiliki daya tarik tinggi bagi wisatawan.
Gerakan Beli Produk Lokal
Sebagai bentuk dukungan nyata, Gubernur Melki mendorong keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menggerakkan ekonomi rakyat dengan memprioritaskan penggunaan dan pembelian produk lokal melalui NTT Mart.
Kebijakan ini dirancang dengan perhitungan yang terukur, akuntabel, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, sehingga ASN diharapkan dapat menjadi bagian aktif dari gerakan mencintai produk lokal sekaligus memperkuat ekonomi daerah.
“Kami sangat senang dengan program ini. Kami dapat banyak kemudahan dengan adanya NTT Mart ini. Sekarang urus izin dan lain-lain juga lebih gampang. NTT Mart bikin usaha kecil seperti kami bisa terus hidup dan berkembang,” kata Maria, salah satu pengusaha IKM yang hadir dalam peluncuran NTT Mart Manggarai Barat.
Untuk diketahui NTT Mart Manggarai Barat terletak di Jalan Trans Flores, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Pasar Baru, Kabupaten Manggarai Barat. Di NTT Mart Manggarai Barat, dijual aneka produk olahan lokal, mulai dari makanan, minuman, kreasi tenunan, kerajinan tangan dan aneka produk lokal lainnya.
WBN
