Warga sekitar’pun mengakui akan semangat serta ke uletan dan hasil karya seninya yang mampu menarik penikmat seni dari orang belanda serta orang jepang yang tinggal di indonesi pada saat itu, sehingga membuat warga sekitarpun merasa terhibur dengan adanya wisatawan dari luar negri yang datang.

Sanggar ini pun dulunya sempat punah ketika ketua sanggar wafat, dikarnakan belum ada keturunan yang berminat untuk meneruskan dan melestarikannya jejak sang ayah. Pada saat itu diteruskan kepada salah satu muridnya hingga saat ini turun menurun dan terahir yang meneruskan adalah salah satu muridnya yang bernama Bapak Sujana.

Sujana adalah salah satu murid yang diberikan mandat dari almarhum Kandeg Fatmadjadingrat
agar kelak beliau bisa mewariskan dan mengembalikan seni budaya tersebut kepada keturunan anak cucunya.
Dan pada tanggal (31-02/06/2020) selama tiga hari bertutut-turut, Sujana mengadahkan acara serah terima kepada cucu almarhum yang bernama Dinawan dan Asis Nurhayadi.

Mereka adalah cucu dari almarhum dan juga adik serta sepupuh dari wali kota cirebon yang bernama Nazarudin Aziz. Mereka juga berencana akan meresmikan dengan kembalinya Sanggar Seni Setiya Negara
yang dulu lepas dari trah keturunan yang mengembangkan seni tersebut.

Sujana adalah generasi ke-7 yang mengembangkan seni tari topeng wayang wong tersebut, kedua anak Almarhum
Bersepakat untuk berusaha dengan baik agar bisa mengembangkan dan melestarikan budaya seni yang diwariskan leluhurnya dengar harapan agar seni budaya warisan leluhurnya tersebut bisa terkenang dari generasi ke generasi keturunannya kelak serta mereka juga berharap agar bisa menjadi motivasi dan contoh untuk para pemudah mengingat akan banyaknya budaya seni yang ada di indonesia tercinta kita. ( Kadisa | redpel ndra)

Share It.....