warisanbudayanusantara.com |Kesenian buhun ini menggambarkan bahwa musik sakral bisa dihubungkan dengan sesuatu yang berkaitan seperti upacara keagamaan, upacara adat atau ritual kepercayaan yang diyakini oleh masyarakat adat Sunda dalam rangka penghormatan terhadap Leluhur.
Tarawangsa merupakan salah satu jenis kesenian rakyat yang ada di Jawa Barat. Istilah Tarawangsa sendiri memiliki dua pengertian yaitu alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari kawat baja atau besi dan nama dari salah satu jenis musik tradisional Sunda.
Dalam hal ini musik Tarawangsa digunakan sebagai media menuju alam yang dihuni oleh makhluk halus. Pada dasarnya musik sakral untuk prosesi ritus dipengaruhi oleh keyakinan yang dianut oleh masyarakat pendukungnya.
Musik sakral dapat digunakan sesuai dengan keinginan masyarakatnya, salah satunya musik yang dianggap keramat dapat digunakan untuk pengusir ruh jahat yang dapat memudarkan keteraturan yang sudah dijalin antara alam manusia dan alam gaib atau antara manusia dengan alam semesta. Selain sebagai media upacara syukur terhadap hasil bumi, Keselamatan, dsb, Musik ritual yang dianggap keramat itu dapat menimbulkan ketentraman batin yang meyakininya. Esensinya musik ritual yang sakral mempengaruhi emosi manusia, hingga menimbulkan kehalusan budi yang mendengarkannya.
Wahyu Arya Kusumah selaku
Majelis Cendikiawan Keraton Nusantara Prov. Jawa Barat saat di wawancarai oleh media WBN melalui pesan WhatsApp Mengatakan ” Kesenian yang disertai dengan ritual dari Rancakalong membawa pesan-pesan dalam hubungan manusia dengan alam. Penghormatan kepada sesuatu yang gaib menyiratkan pesan bahwa ada keseimbangan alam semesta harus dijaga. Ucapan syukur atas hasil panen menggambarkan,kita sebagai mahluk hidup tidak boleh lupa akan kehadiran Yang Maha Esa dalam setiap apa yang kita peroleh “. Tegasnya