
WBN, Kota Tasikmalaya-Acara yang digelar di Padepokan pesantren perguruan pencak silat Padjadjaran Pusat, jalan karang Nunggal Km 21, kampung Ada Warna, Desa Sirnajaya, Kec. Sukaraja, Kab. Tasikmalaya, Tim Verfikasi dengan ketua Brigjen TNI AL Budi Prasetyono hadir dan disambut dengan upacara tradisional khas Jawa barat tepat pukul 09.00 pagi.(22/06/2021).
Turut hadir juga dalam acara tersebut danramil Sukaraja kapten esa serta tokoh budaya diantaranya Ki Pamanah Rasa dan Irjen Pol Purn Dr. Drs. H. Anton Charliyan M.P.K.N. Kedua tokoh budaya tersebut ikut memberikan Testimoni bahwa Rd. H. Sany Wijaya Nata Kusumah, S.H., Drs. Sebagai tokoh pelestari dan budayawan.
Satyalancana kebudayaan merupakan tanda penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warga negara Indonesia yang telah berjasa besar dalam memajukan bidang kebudayaan. Dan Uyut Sani dianggap telah memenuhi persyaratan tersebut, yang telah berhasil mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa dengan mendirikan perguruan pencak silat dan lingkung seni Padjadjaran, dengan 20 cabang di seluruh Nusantara serta 2 cabang di mancanegara, sehingga mampu mengembangkan Budi pekerti dan nilai- nilai luhur budaya bangsa.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap pihak – pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan Indonesia, maka Dirjen kebudayaan, Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi telah memfasilitasi pengusulan calon penerima gelar dan tanda kehormatan dari Presiden Republik Indonesia, setelah melalui mekanisme penilaian, dan tim penilai telah menetapkan Rd. Sany Wijaya Nata Kusumah sebagai salah satu usulan calon penerima Satyalancana kebudayaan dan telah disampaikan kepada sekretaris dewan gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan Sekretariat Militer Presiden R.I. sehubungan dengan hal tersebut sekretaris militer Presiden R.I melakukan verifikasi lapangan sebagai tahap akhir penilaian yang dilaksanakan tepat hari ini di Padepokan pesantren perguruan pencak silat dan lingkung seni Padjadjaran.
Susunan acara selain pemberian testimoni dari beberapa tokoh budaya juga menampilkan kesenian tradisional pencak silat dari beberapa paguron silat diantaranya dari padepokan silat padjadjaran, dari perwakilan pendekar DPD Tasik Raya ( paguron silat tajiwulung). Tampil juga Abah Anton serta uyut Sani mempertontonkan kebolehannya bermain silat. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian cindera mata, berupa kujang dari uyut Sani ke ketua tim verifikasi. Abah Anton juga memberikan cindera mata berupa lukisan ibu ratu karya pelukis Basuki Bawono ke uyut Sani. Setelah acara makan siang dilanjutkan peninjauan ke areal lokasi miniatur keraton Padjadjaran yang berlokasi tepat di belakang paguron silat Padjadjaran yang mempresentasikan bangunan jaman kerajaan Padjadjaran tempo dahulu dengan bentuk & arsitektur yang unik serta nyaman.
(Hidayat biro Tasikmalaya).