Nawacita Waduk Lambo, Ulayat Kawa Sikapi Tegas Pengerjaan Titik Nol
Dok WBN : Tokoh Adat Kawa, Urbanus Papu & Vinsen Penga

WBN│Para Pemangku Adat Kawa, Kabupaten Nagekeo, Flores, Provinsi NTT kembali merilis pernyataan dan sikap, berisikan pesan untuk segera diperhatikan secara serius oleh para pihak terkait dalam urusan pengerjaan teknis pembangunan Waduk Program Nawacita di Kabupaten Nagekeo.

Diterima redaksi media ini, (07/04/2022) pkl. 18.20 wita, salah satu Pemangku Adat Kawa, Vinsensius Penga melalui sambungan telepon, mengungkapkan, pengerjaan proyek waduk di titik nol, secara khusus pada setiap jengkal Tanah Adat Kawa, ditegaskan untuk jangan terburu-buru atau dengan sengaja melangkahi tata cara dan tahaban, jika ada urusan yang sama sekali belum dipenuhi dalam hal pengadaan tanah untuk pembangunan waduk.

“Ritual adat membuka pintu masuk di titik nol yang kami Masyarakat Adat Kawa sudah lakukan, selanjutnya diikuti pengukuran ulang tanah adat Kawa yang dibutuhkan untuk pembangunan waduk, tahab ini masih menyisahkan pekerjaan rumah yang belum dipenuhi, yaitu perincian luas lahan tanah adat Kawa untuk sejumlah titik belum diumumkan secara terbuka, atau belum diketahui oleh kami masyarakat adat Kawa. Sekali lagi kami sampaikan bahwa untuk tahab ini pun masih ada pekerjaan rumah yang belum diselesaikan, belum terhitung tahab-tahab berikutnya hingga berujung penyerahan yang hingga saat ini belum dilakukan. Maka kami minta pengerjaan proyek waduk pada titik nol pada tanah adat Kawa jangan melangkahi berbagai syarat aturan yang belum dipenuhi, agar tidak memicu kegaduhan dan kekecewaan masyarakat”, ungkap Vinsen Penga.

Mirip senada dikemukakan juga oleh Tokoh Adat Kawa lainnya, Urbanus Papu.

“Masyarakat Adat Kawa adalah salah satu masyarakat adat yang gigih mendukung pembangunan waduk di Kabupaten Nagekeo. Kegigihan kami bukan hanya sekedar bicara mendukung, tetapi dengan seluruh fakta termasuk tanah untuk pembangunan waduk. Namun kami patut tegaskan kembali, bahwa jangan karena kami mendukung dan gigih berjuang menyambut program pembangunan waduk, lalu mengabaikan pemenuhan hak-hak kami masyarakat adat yang selalu kami sampaikan secara terbuka kepada pemerintah atau kepada pihak-pihak yang berkompeten. Ya, seperti yang dijelaskan oleh Bapak \Vinsen Penga tadi, bahwa jangankan penyerahan yang belum dilakukan, tetapi pengetahuan luas lahan pada sejumlah titik yang baru saja diukur ulang, itupun belum di buka kepada kami masyarakat adat Kawa. Kami minta hal-hal serius seperti ini jangan dilangkahi”, tambah Urbanus.

Kontak terpisah di terima redaksi berita, (07/04/2022), pkl 19.10 wita, Tokoh Muda Kawa, Klemens Lae dan Ferdin kembali mengugkapkan bahwa pengerjaan proyek waduk pada titik nol di lokasi tanah adat Kawa patut mengedepankan etika pembangunan agar tidak memicu aksi dan reaksi kekecewaan masyarakat.

“Saat ini ada riak diskusi di Nagekeo menyangkut pengerjaan di titik nol. Patut kami tegaskan bahwa pengerjaan proyek waduk pada titik nol untuk lokasi tanah adat Kawa, patut mengedepankan nilai dan etika pembangunan, agar tidak memicu aksi dan reaksi kekecewaan dari kami masyarakat adat. Harus diketahui bahwa fakta real pengadaan tanah lokasi waduk, secara khusus tanah adat masyarakat Kawa, baru pada titik pengukuran ulang, namun itupun masih terdapat catatan yang belum dipenuhi, yakni kepastian luas lahan pada sejumlah titik lokasi yang sudah di ukur ulang itu. Kami masyarakat adat masih gelap berapa luas lahan sejumlah titik dan berapa total keseluruhannya. Jangan dulu bertanya soal penyerahan tanah, sebab fase itu masih jauh. Maka kami minta jangan buru-buru melakukan pengerjaan dengan belum memenuhi kewajiban-kewajiban yang merupakan hak-hak masyarakat adat pemilik tanah”, tutup Klemens.

Jika berbagai catatan yang kami utarakan ini tidak diindahkan, tambah Ferdin, kami masyarkaat adat Kawa menyatakan mendukung dan bangga atas berbagai tahaban yang telah dilakukan bersama, kami juga bangga dan dukung secara nyata atas kepercayaan program Nawacita pembangunan waduk di tanah kami, apresiasi atas kesiagaan Kamtibmas dalam mendukung keamanan dan kedamaian, tetapi kami bisa saja sangat kecewa dan mengambil sikap mendesak dilarang melakukan aktifitas untuk sementara waktu di tanah adat Kawa, jika masih banyak urusan tidak diselenggarakan secara baik, benar dan tidak menghargai aspirasi hak-hak masyarakat adat yang selama ini gigih menyambut dan mendukung waduk.

│WBN│Editor-Aurel

Share It.....