WBN │ DPP Padepokan Tajiwulung Galunggung dan Jajaran melakukan kunjungan silaturahmi dan temu wicara dengan Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Ciamis, H. Uus Rusdiana, SE, (11/5).
Kegiatan ini berlangsung di Rumah Makan Saung Sawah, Ciamis, dihadiri Ketua DPP, Abah Toto, Wakil Ketua DPP, Abah Nalendra, Ketua Divisi DPP Bidang Pembinaan Seni Budaya Pencak Silat, Pembinaan Prestasi, Dokumentasi, Promosi dan Pemasaran, H.Odeng Kurnia, juga Ketua DPD, Eyang Anom serta Sekretaris DPD Tajiwulung Ciamis, Diki Nurfauzi, S. Pd.
Selain mengenalkan Kepengurusan Padepokan Tajiwulung Galunggung DPD Ciamis, pada kesempatan tersebut, Pengurus Dpp Padepokan Tajiwulung menyampaikan aspirasi atas Pelestarian Seni Budaya, khususnya Seni Beladiri Pencak Silat.
Disampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati dan Jajaran Pemerintahan Daerah Ciamis yang sangat berperan aktif dan mengapresiasi dalam pengembangan seni budaya khususnya di Wilayah Kabupaten Ciamis. Pegiat dan Pelestari Seni Budaya Pencak Silat juga menyampaikan aspirasi atas dukungan pelestarian Seni Budaya Pencak Silat yang memiliki banyak keterbatasan dalam hal operasional dan juga hal penyebaran.
“Sebagai pelaku dan pelestari budaya pencak silat, pihak sekolah, pihak pesantren dan orang tua siswa mempunyai keterbatasan dalam hal honorarium pelatih. Selama ini semua di bebankan pada orang tua siswa siswi. Walau Pemerintah sudah menganjurkan ektrakurikuker Pencak Silat di Sekolah, tetapi jika honorarium pelatih masih ditanggung oleh ortu siswa siswi, mungkin pihak sekolah ataupun pesantren tidak akan bisa mewajibkan extrakurikuler pencak silat itu. Jika pun diadakan pilihan extra olahraga silat di sekolah tertentu, maka paling hanya siswa tertentu yg benar- benar hobi dan mampu yang mau belajar, sementara yang minat dan tak mampu bayar tidak bisa ikut. Ini disebabkan oleh keterbatasan. Maka kami mengusulkan agar sudi kiranya DPRD membuat satu Perda khusus atau menyelipkan satu pasal terkait extra kurikuler Pencak Silat dalam bentuk Perda”, urai mereka.
Dihrapkan dengan adanya Perda maka sekolah ataupun pesantren akan mewajibkan ekstra kurikulum olahraga pencak silat, karena honor pelatihnya sudah ditanggung pemerintah, walaupun misalkan tidak terlalu besar, tetapi itu sudah sangat membantu.
“Adapun anggaran untuk honorarium itu sendiri, bisa di ambil dari BOS atau pun anggaran khusus, jika sudah ada Perda sebagai acuan. Maka dengan adanya rencana pembentukan Perda Pondok Pesantren, kami memberi masukan agar kurikulum pencak silat masuk dalam poin perda tersebut “, ungkap Wakil Ketua Dpp Padepokan Tajiwulung Galunggung, Abah Nalendra.
Dalam pertemuan ini, H. Uus Rusdiana, SE mengapresiasi keberadaan DPD Padepokan Tajiwulung Galunggung Ciamis. Dia berharap semoga bisa bersinergi dalam pelestarian seni budaya di Ciamis.
“Saran dan masukan positif akan kami bawa dan diperjuangkan agar dimasukan dalam Perda”, ungkap . Ketua Fraksi PKS, H. Uus Rusdiana, SE.
WBN│ Hidayat │Editor-Aurel