
“untuk itu Kami berkumpul disini untuk membangun kesadaran, bahwa ternyata ada ancaman internal yang Nyata, yang dengan sungguh2 ingin mengganti ideologi negara kesatuan Republik Indonesia. Disini Kami mencoba untuk Berdiskusi , karena Ancaman ini tidak mungkin hanya ditangani pemerintah saja , tapi seluruh Elemen kekuatan masyarakat yang masih Cinta NKRI harus Ikut bergerak dan Peduli ,” tegas Anton Charlian
“Salah satu kelompok yang punya power adalah para perwira tinggi , para jendral Khususnya para alumnus Lemhanas yang dianggap jiwa Nasionalisnya ini sudah bulat , serta Para Pengusaha dan Aktivis yang Berjiwa Nasionalis, imbuhnya.
Ditegaskan Anton Charlian yang akrab di sapa Abah Anton walaupun saat ini beliau sudah Purnwirawan namun Semangatnya untuk menjaga NKRI masih tetap mengalir dalam darah sosok seorang jendral bintang dua ini.
“ Mungpung masih ada umur, mungpung masih sehat dan diberi kesempatan, di waktu yang masih tersisa ini, sebagai seorang Perwira tinggi , akan sangat malu dan tidak punya muka, jika tidak bisa bermanfaat bagi sesama dan lingkungan , walaupun hanya setitik debu.
Jabatan bisa saja selesai tapi Tugas sebagai Abdi Negara tidak akan pernah Berakhir, Makanya disisa usia yang sudah magrib ini, selama masih bisa bernafas, kami semua yang ada disini ingin berusaha untuk terus berkiprah sehingga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat bangsa dan Negara.
Tapi tolong dicatat dengan Tegas bahwa pertemuan ini tidak ada Kepentigan Politik Sedikitpun, semata-mata hanya untuk NKRI, walaupun kami tahu diluar banyak yang bersuara nyinyir bahkan tidak sedikit yang mencurigai forum Silaturahmi ini, tidak jadi masalah demi Kebaikan bangsa dan Negara kita akan maju Terus, yang penting bila suatu saat nanti kami ditanya anak cucu,
kami semua tidak hanya diam berpangku tangan saja, tapi sudah berbuat dan berusaha semaximal mungkin, jangan sampai kita malah terlena padahal ancaman sudah didepan mata ” Pungkasnya.
Namun belakangan ia menyadari apa yang dilakukan nya dulu dengan teman-temanya tersebut salah, Ia dan sebagian besar rekan2nya ( kurang lebih 20.000 orang ) akhirnya kembali ke pangkuan NKRI.
“Kami mohon maaf dengan apa yang telah kami lakukan dulu. Tapi saat ini kami sudah benar-benar sadar, bahkan untuk menghapus dosa-dosa kami. Kami mencoba dan berusaha keras untuk mengajak teman-teman yang lain kembali ke pangkuan NKRI. Dan kami siap menjadi garda terdepan untuk menjaga NKRI,”ungkapnya.
Lanjut kehalaman berikut dibawah…